
DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan data Dinas Pariwisata Denpasar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Denpasar per September 2025 sebanyak 420.736 orang. Namun yang menginap di Denpasar hanya sebanyak 96.315 orang.
Para wisman yang mengunjungi pantai sebanyak 80.471 orang, yang mengunjungi DTW lain sebanyak 222.133 orang, dan wisman yang datang lewat Pelabuhan Benoa sebanyak 21.817 orang.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 1.086.136 orang. Dari kunjungan tersebut, yang menginap di Denpasar sebanyak 153.465 orang, yang mengunjungi DTW pantai sebanyak 628.266 orang, dan mengunjungi DTW lainnya sebanyak 304.404 orang.
Sehingga total jumlah kunjungan wisatawan ke Denpasar mencapai 1.506.873 orang.
Kepala Bidang Pemasaran, Dispar Denpasar Trisna Ariyani, Sabtu (15/11) mengatakan, meski November ini merupakan low season, namun Dinas Pariwisata Kota Denpasar terus melakukan berbagai upaya untuk menggairahkan kunjungan wisatawan pada periode low season.
Upaya tersebut dilakukan melalui promosi secara konvensional, seperti fasilitasi pertemuan B-to-B melalui kegiatan table top dengan para pelaku industri pariwisata, serta promosi digital melalui berbagai kanal media sosial resmi.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga memberikan fasilitasi terhadap pelaksanaan event pada periode low season, seperti Sanur Village Festival dan Bali Rockin’ Blues Festival.
Penyelenggaraan event-event tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan sekaligus memperkuat citra Kota Denpasar sebagai destinasi budaya dan kreatif yang hidup sepanjang tahun.
Di samping itu, Denpasar kini juga memiliki spot wisata baru yaitu Monumen Patung Puputan Badung yang baru saja selesai dipugar. Monumen ini akan melengkapi kawasan wisata sejarah di Denpasar seperti museum Bali, Pura Jagatnatha, Jaya Sabha, Gedung Merdeka, kawasan Gajah Mada.
“Monumen patung yang telah dilakukan pemugaran tentu menjadi salah satu ikon wisata baru di Kota Denpasar, sebagai destinasi wisata histori karena dengan tampilan patung sekarang lengkap dengan diorama akan memberikan elemen edukatif dan dramatis,” ujarnya.
Aksen itu menurutnya akan membuat pengunjung bisa merasakan sejarah puputan Badung lewat visualisasi, termasuk disabilitas dengan tersedianya narasi berhuruf Braille.
“Keberadaan patung Puputan Badung akan melengkapi paket wisata city tour yang meliputi Museum Bali, Pura Jagatnatha, Puri Jro Kuta, Pasar Badung dan Pasar kumbasari serta Kawasan Gajah Mada Heritage. Jadi keberadaan ikon wisata baru patung Puputan Badung akan menambah daya tarik dalam promosi paket wisata di Kota Denpasar,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)










