
JAKARTA, BALIPOST.com – Meski menghadapi tantangan berat melawan raksasa sepak bola dunia, Brasil, bek Timnas Indonesia U-17, Mathew Bake, tetap menatap laga kedua Piala Dunia U-17 2025 dengan penuh keyakinan.
Pemain muda yang kini membela *Melbourne City (Australia) itu percaya tim Garuda Muda bisa tampil lebih baik dibandingkan laga perdana saat kalah 1–3 dari Zambia, Selasa (4/11) di Aspire Zone Pitch 7, Doha.
“Inilah sepak bola, apapun bisa terjadi. Selama kami bisa mengontrol pertandingan, saya yakin kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” ujar Baker dikutip dari Kantor Berita Antara.
Indonesia akan menghadapi Brasil, tim yang memiliki empat gelar juara dunia U-17 dan baru saja menghancurkan Honduras 7–0 di laga pembuka Grup H. Pertandingan itu dijadwalkan berlangsung Jumat (7/11) di Doha.
Baker mengakui kesenjangan besar antara Indonesia dan Brasil, baik dari segi peringkat dunia maupun pengalaman internasional. Namun, ia menegaskan bahwa semangat juang dan keyakinan akan menjadi senjata utama timnya.
“Brasil adalah negara besar di sepak bola, dan kami sangat menghormati mereka. Tapi ini sepak bola segalanya bisa terjadi di lapangan. Kami akan berjuang habis-habisan,” tegas pemain berusia 16 tahun itu.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan apresiasi atas kerja keras Garuda Muda dalam laga perdana meski harus mengakui keunggulan Zambia. Indonesia sempat unggul lebih dulu lewat gol Zahaby Gholy menit ke-12, namun Zambia membalikkan keadaan lewat dua gol Abel Nyirongo (35’, 37’) dan satu gol Lukonde Mwale (42’) hanya dalam waktu tujuh menit.
“Bukan hasil yang diinginkan, tapi Timnas Indonesia U-17 sudah berjuang sekuat tenaga. Masih ada dua laga penting melawan Brasil dan Honduras. Harus bisa bangkit,” tulis Erick Thohir di akun Instagram resminya.
Pelatih Nova Arianto diprediksi akan melakukan beberapa perubahan dalam skema permainan melawan Brasil, dengan menekankan keseimbangan antara pertahanan dan transisi cepat. Skuad muda Indonesia diharapkan tampil tanpa beban untuk bisa memberikan kejutan bagi tim favorit juara tersebut.
Dengan semangat pantang menyerah yang diusung Mathew Baker dan kawan-kawan, Garuda Muda bertekad membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya datang untuk berpartisipasi, tetapi untuk berjuang dan belajar di level tertinggi sepak bola dunia usia muda. (Suka Adnyana/balipost)









