Dua Atlet Buleleng Mampu Persembahkan Medali. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Dua atlet Vovinam asal Buleleng yang mampu mempersembahkan medali untuk Indonesia di ajang kejuaraam dunia vovinam. Keduanya all out di penampilan perdana Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 tahun 2025, yang digelar di GOR Undiksha Jinengdalem, Buleleng, Rabu (5/11).

Kedua atlet tersebut adalah Gede Jensen Astika dan I Gusti Agung Ayu Kartika Dewi. Pada event internasional yang diikuti 400 atlet dari 26 negara ini, Kartika Dewi sukses meraih medali perak di kelas 63 Kg putri setelah berhadapan dengan atlet unggulan Vietnam, Thi Lai pada partai final.

Sementara Gede Jensen Astika meraih medali perunggu di kelas 60 Kg putra setelah terhenti di semifinal melawan atlet India Gogoi Raju. Bagi keduanya, raihan medali ini menjadi catatan debut bersejarah di panggung dunia.

Baca juga:  Karangasem Gagal Capai Target, Namun Lepas dari Posisi Juru Kunci di Porprov Bali ke-XVI 2025

“Saya bersyukur bisa tampil dan langsung mempersembahkan prestasi internasional meskipun belum maksimal,” ujar Jensen.

Pelatih tim Indonesia Era Romadona menjelaskan, bahwa hingga hari kedua, Indonesia telah mengumpulkan 4 medali perak dan 5 perunggu dari 9 nomor yang telah turun bertanding. Meski belum pecah telur di hari kedua kejuaraan, Timnas Indonesia masih optimis bisa menggaet medali emas. Era menyebut peluang itu ada di nomor seni beregu putra dan putri yang akan berlaga hari ini Kamis (6/11).

“Target tim Indonesia adalah mengamankan 4 medali emas di kejuaraan ini. Kami masih optimis hingga hari ini,” terang Era.

Sementara itu Sekda Buleleng Gede Suyasa hadir langsung meninjau langsung pelaksanaan kejuaraan, memberikan semangat dan apresiasi kepada atlet Indonesia. Terlebih atlet asal Buleleng yang juga sudah mengharumkan nama bangsa dengan peraihan medali. Hal ini membuktikan potensi Buleleng menelurkan dan menghasilkan atlet hebat di kancah internasional sudah terbukti dan berkembang semakin signifikan di sejumlah cabang olahraga.

Baca juga:  Karena Ini, Tukang Perbaiki Tas Ditangkap

Suyasa juag menyampaikan dari hasil evaluasi penyelenggaraan di Buleleng sudah berjalan sangat baik dengan fasilitas yang memadai dan pelayanan maksimal bagi peserta maupun official. “Semua unsur pendukung sudah siap. Ambulance untuk penanganan atlet cedera disiapkan lewat BES, transportasi dari hotel ke venue diakomodir Dishub, hingga pengamanan internal ditangani Satpol PP. Tidak ada persoalan berarti selama kejuaraan berlangsung,” ujar Suyasa.

Suyasa menegaskan momentum ini penting tidak hanya dalam konteks sport achievement, namun juga sport tourism. Menurutnya, kehadiran atlet dari puluhan negara otomatis mempromosikan Buleleng ke negara masing-masing melalui media sosial mereka tanpa biaya promosi tambahan.

Baca juga:  Atlet Panjat Tebing Desak Rita Sabet Emas di Jambi

“Setiap event seperti ini biasanya juga berdampak terhadap kenaikan PHR. Dengan event berlangsung 7 hari, tentu memberikan multiplayer effect bagi hotel, restoran, dan PAD daerah yang kembali lagi untuk pembangunan.” imbuhnya.

Untuk klasemen sementara, Vietnam berada di posisi teratas dengan 13 medali emas, disusul Algeria dengan 5 emas, 7 perak, 4 perunggu, dan Cambodia dengan 5 emas, 5 perak, 3 perunggu. Sementara Indonesia berada di posisi berikutnya dengan raihan 4 medali perak dan 8 perunggu. (Yudha/balipost)

 

BAGIKAN