
NEGARA, BALIPOST.com – Hujan deras yang melanda wilayah Jembrana pada Sabtu (11/10) sore, menimbulkan sejumlah bencana. Di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, tembok panyengker dan garasi rumah warga longsor dan menimpa dua kolam ternak lele. Sementara, di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, akses jalan utama warga rusak parah akibat gorong-gorong amblas.
Longsor di Yehembang Kangin terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Dinding panyengker dan garasi rumah milik I Gusti Ketut Sandia Wijaya (74) di Banjar Sumbul tiba-tiba ambruk usai diguyur hujan deras. Material longsoran menimpa dua kolam lele di sekitar pekarangan rumahnya.
Dinding panyengker yang roboh memiliki panjang sekitar 16 meter dan tinggi 4 meter. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai Rp30 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Minggu (12/10), mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan assessment. “Kerusakan meliputi senderan tembok, garasi rumah, serta dua kolam lele milik warga. Syukurlah tidak ada korban jiwa,” ujarnya.
Artana Putra juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana tanah longsor dan banjir, mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Jembrana. “Kami imbau masyarakat berhati-hati saat cuaca ekstrem, terutama di daerah tebing dan perbukitan,” tambahnya.
Sementara itu, di Banjar Pangkung Medahan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, hujan deras yang terjadi pada hari yang sama memperparah kerusakan jalan utama warga. Gorong-gorong yang amblas sejak banjir sebulan lalu kini semakin rusak sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas.
Salah seorang warga mengungkapkan, kerusakan jalan tersebut telah berlangsung sejak Desember 2024. Awalnya hanya pondasi di sisi gorong-gorong yang jebol, namun karena tidak segera diperbaiki, kerusakan makin meluas. “Sekarang hampir separuh badan jalan hilang. Warga terpaksa melintas lewat Desa Medewi, meski jaraknya lebih jauh,” ujarnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKP Jembrana, Gede Sony Indrawan mengatakan, dinas telah menyiapkan perencanaan perbaikan. “Sudah kami rencanakan dan pekerjaan akan dimulai pekan depan menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp400 juta,” jelasnya.
Perbaikan akan dilakukan secara total dengan mengganti struktur gorong-gorong menggunakan pelat deker sepanjang 5 meter. Diharapkan, konstruksi baru tersebut lebih kokoh dan mampu menahan derasnya aliran air saat musim hujan sehingga aktivitas warga bisa kembali normal tanpa kekhawatiran. (Surya Dharma/balipost)