
MANDALIKA, BALIPOST.com – Dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 3-5 Oktober 2025 cukup besar.
Selain hotel, akomodasi khususnya transportasi juga sudah penuh. Bahkan, maskapai penerbangan dari Bali-Lombok juga penuh. Demikian dikatakan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati, Minggu (5/10), dikutip dari Antara.
Bahkan, kata dia, pegawai Injourney dari Bali harus naik kapal penyeberangan untuk sampai ke Lombok akibat penuhnya transportasi udara dampak pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
“Artinya, ada animo yang besar dari masyarakat dan wisatawan terhadap MotoGP Mandalika, sehingga multiplier effect-nya luar biasa sekali terjadi. Diperkirakan sekitar Rp4,8 triliun perputaran uang yang terjadi selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika,” terangnya.
Ni Luh Puspa menilai secara keseluruhan penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2025 adalah yang terbaik dari pelaksanaan MotoGP sebelumnya sejak kejuaraan motor paling bergengsi di dunia itu pertama kali dilaksanakan di Mandalika pada 2022 silam.
“Memang ada beberapa catatan yang muncul. Tapi, saya pikir ini jauh paling bagus daripada gelaran yang pertama dan kedua. Catatan itu menjadi bahan evaluasi kita pada MotoGP selanjutnya, sehingga menjadi lebih bagus lagi dan dampaknya akan bertambah lagi tidak hanya pariwisata dari sisi jumlah kunjungan, tapi sisi UMKM lokal masyarakat juga semakin meningkat,” katanya.
Dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, diperkirakan mencapai Rp4,8 triliun. (Kmb/Balipost)