Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (BP/Dok.BRI)

DENPASAR, BALIPOST.com – Munculnya kasus keracunan di beberapa tempat di luar Denpasar, atas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perhatian serius Disdikpora Denpasar. Untuk memastikan keamanan dan kualitas, setiap makanan dari program MBG tiba di sekolah dicek oleh Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kepala Sekolah (kepsek).

Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olaharga (Disdikpora) Denpasar I Made Yudi Karnanda, Senin (29/9) mengatakan, pelaksanaan MBG di sekolah di Denpasar tetap berjalan meski beberapa kasus keracunan dan KLB terjadi di luar Bali. Hingga saat ini ada 22 SD Negeri dan 8 SMP penerima progam ini.

Baca juga:  Diduga Pakai Sabu, Siswa Diringkus

Namun dengan kejadian yang terjadi di luar Bali, diakui pihaknya lebih ketat dalam pengecekan makanan agar program MBG tak menjadi masalah. “Kita belum tahu sekolah sasaran baru dari SPPG karena kita belum dikabari. Tapi di data kami baru 22 SD dan 8 SMP sasaran,” ujarnya.

Pihaknya bertugas memantau dan mengawasi jika ada sekolah baru penerima MBG. “Kami monev melihat ke sekolah baru itu bagaimana pendistribusiannya, dari mana SPPG-nya,” ujarnya.

Baca juga:  Kepsek Diingatkan Transparan Dalam Pengelolaan Sekolah

Ia mengaku hingga saat ini program MBG di Denpasar berjalan cukup baik dan aman. Berdasarkan hasil rapat yang ia laksanakan tadi via zoom, pengawasan MBG juga bekerjasama dengan Kemendikdasmen. Untuk pengawasan juga akan melibatkan UKS sekolah untuk mengantisipasi kemungkinan makanan yang berbau, atau tidak layak konsumsi. “Juga akan melibatkan kepala sekolah dan UKS minimal mengecek terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke kelas masing- masing,” ujarnya.

Begitu makanan didistribusikan SPPG ke sekolah, makanan dicek kembali oleh pihak sekolah. “Kalau ada makanan berbau agar secepatnya ditangani,” ujarnya.

Baca juga:  Kapan Mulai Pendaftaran PPDB?

Menurutnya selama ini jenis makanan yang disajikan telah sesuai dengan standar BGN. “Ada daging, sayurnya,” ujarnya.
Untuk menyuplai ke sekolah tersebut, ada 8 SPPG yang disiagakan. SPPG Polda juga ada yang menyuplai ke TK dan SD.

Anggaran MBG sejauh ini dari pemerintah pusat, sehingga anggaran pendamping Pemkot belum digunakan. Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, pihaknya telah mengikuti arahan dari Mendagri terkait keberlanjutan MBG. “Harapan kita anak sekolah dapar menikmati MBG yang aman dan bergizi,” ujarnya.(Cita Maya/balipost)

BAGIKAN