Rangkaian prosesi melaspas tetaring/tetangunan di salah satu pura di Nusa Penida. (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan dalam tradisi masyarakat Bali. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Tidak Baik untuk Mulai Memelihara Ternak, Berikut Ala Ayuning Dewasa 8 November 2025

Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, 26 September 2025 dikutip dari kalenderbali.org.

Geni Rawana

Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam.

Kala Katemu

Baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, mengadakan pertemuan.

Baca juga:  Satgas COVID-19 Cegah Kerumunan di Pusat Keramaian

Kala Matampak

Baik untuk menanam segala sesuatu (bercocok tanam).

Kala Sor

Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan.

Kala Temah

Tidak baik untuk dewasa ayu.

Karnasula

Baik untuk membuat kentongan, bajra, kendang, kroncongan (denta sapi dari kayu) dan sejenisnya. Tidak baik untuk membangun rumah tempat tidur, mengadakan rapat atau pertemuan.

Naga Naut

Tidak baik untuk dewasa ayu

Baca juga:  Tidak Baik untuk Melaspas, Berikut Ala Ayuning Dewasa 1 November 2025

Panca Prawani

Tidak baik dipakai dewasa ayu.

Titibuwuk

Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting, bepergian, membuat tangga/banggul. (Sumarthana/balipost)

BAGIKAN