
TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah warga perumahan Griya Batu Indah, Banjar Batu Sangihan, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kamis (18/9) malam, terpaksa diungsikan ke balai banjar setempat, Mengingat, air sungai Yeh Empas kembali meluap usai hujan deras sejak sore harinya. Warga was-was akan datangnya banjir mengingat tembok senderan jebol sejak banjir, Rabu (10/9) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mencatat, setidaknya ada 5 KK dari perumahan tersebut yang terpaksa harus diungsikan sementara pada Kamis sore, mengingat debit air sungai mulai tinggi. Lima KK tersebut terdiri atas 9 orang dewasa, 2 anak-anak, dan 5 balita. Mereka kini ditampung sementara di bale banjar dengan bantuan darurat berupa matras dan selimut.
Dari pantauan, Jumat (19/9) warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah mereka. Adapula yang memperbaiki pagar rumah atau pun hal kecil lainnya imbas disapu banjir. Sejumlah kendaraan baik roda empat dan roda dua juga diparkir dilahan kosong dibagian atas perumahan, lantaran warga perumahan masih trauma akan kejadian banjir pada Rabu (10/9) yang menghanyutkan dan merusak sejumlah kendaraan.
Pengurus Perumahan Griya Batu Indah, Mardian mengatakan, hujan deras pada Kamis kemarin membuat debit air sungai meluap, namun tidak separah saat Rabu (10/9) akibat tanggul atau senderan pembatas ke sungai jebol. Meski demikian, sejumlah warga perumahan khususnya yang berlokasi di wilayah paling rendah diungsikan sementara ke balai banjar setempat. Ia mengatakan tanggul atau tembok pembatas sungai dibangun secara swadaya oleh warga setempat.
“Kalau tidak salah baru dua tahun dibuat, sebelumnya pernah banjir, tetapi air naik pelan-pelan sehingga warga bisa antisipasi lebih dini, kalau yang kemarin, senderan jebol air banjir datang seperti tsunami jadi warga tidak bisa apa-apa lagi, selain menyelematkan diri,” ucapnya
Pascabanjir, sejumlah bantuan dikatakan sudah ada yang datang. “Yang paling mendesak saat ini kasur dan selimut, karena kasur warga belum bisa kering akibat cuaca seperti sekarang. Bantuan pakaian dan makanan sudah ada berdatangan dari yayasan maupun ibu-ibu Bhayangkari, tetapi kebutuhan utama warga saat ini kasur dan selimut,” ungkap Mardian.
Sementara itu, tanggul sungai Yeh Empas yang jebol belum dilakukan perbaikan. Menurut Mardian, ada rencana pembangunan tanggul baru akan digarap secara swadaya. “Kalau tidak segera diperbaiki, setiap hujan deras dengan durasi lama, potensi banjir susulan bisa terus terjadi,” tambahnya.
Terpisah, terkait layanan kesehatan pada warga terdampak banjir, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Ida Bagus Surya Wira Andi mengatakan tim dari Puskesmas setempat sudah turun ke lokasi terdampak bencana untuk melakukan layanan kesehatan. “Tim kesehatan sudah turun ke lokasi memberikan layanan cek kesehatan pada warga terdampak,” jelasnya.
Sementara itu BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri mengatakan untuk bantuan bagi warga terdampak bencana sudah diberikan. Kususnya bagi warga yang sementara harus diungsikan. Sedangkan untuk bantuan sembako akan segera digulirkan menyasar warga yang terdampak.(Puspadwi/balipost