Proses perbaikan Underpass Ngurah Rai, Tuban, Kuta yang dilakukan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Bali . (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Bali melakukan perawatan rutin di Underpass Ngurah Rai, Tuban, Kuta. Perawatan yang dilakukan berupa grouting pada dinding beton, yang dimulai sejak Senin (15/9) lalu dan ditargetkan rampung dalam dua hari ke depan.

Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Bali, Izzuddin Ismawanto, membenarkan adanya kegiatan tersebut. Ia menegaskan perawatan grouting merupakan langkah berkala untuk menjaga kualitas bangunan. “Namanya bangunan kan harus dirawat, diantaranya yang retak-retak kita crouting namanya bukan suntik ya,” ungkap Ismawanto, Rabu (17/9).

Baca juga:  Hadapi Arus Balik, Polisi Fokus Pemeriksaan KTP

Menurutnya, grouting dilakukan untuk mengantisipasi rembesan air yang berpotensi menyebabkan tulangan baja mengalami korosi. “Jadi yang retak itu pulihkan lagi, kita pelihara, sehingga tidak terjadi rembesan yang mengakibatkan korosi,” tegasnya.

Ismawanto juga menepis anggapan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan banjir yang melanda kawasan tersebut, pada Rabu (10/9) lalu. “Ini tidak ada kaitannya dengan banjir kemarin, pengerjaan grouting ini memang sudah diprogramkan. Kalau banjir kemarin murni karena alam,” ujarnya.

Baca juga:  DJ Asal Manado Jalani Sidang Narkoba di PN Denpasar

Ia menjelaskan, posisi underpass berada di bawah permukaan air sehingga membutuhkan sistem pompa untuk mengatasi potensi genangan. Di Underpass Dewa Ruci, terdapat delapan pompa untuk mengalirkan air menuju Sungai Tukad Mati. Sementara itu, Underpass Ngurah Rai dilengkapi lima pompa yang mengalirkan air ke kawasan mangrove. “Kalau kondisi normal hujan itu tercover, nah kejadian banjir kemarin itu underpass dibanjiri dari Sungai Tukad Badung dengan intensitas tinggi, sehingga tidak teratasi,” jelasnya.

Baca juga:  Dewan Desak Regulasi Pengelolaan Pasar Segera Dibuat

Lebih lanjut, Ismawanto menyebutkan bahwa perawatan underpass dilakukan berdasarkan hasil inspeksi berkala dari Balai Jembatan. Untuk Underpass Ngurah Rai, kegiatan grouting dalam kontrak mencakup seribu titik perbaikan. Sedangkan untuk Underpass Dewa Ruci, perawatan difokuskan pada pengecatan ulang dinding yang dipenuhi coretan vandalisme. “Di Underpass Dewa Ruci juga kita lakukan perawatan pengecatan, karena kumel banyak pandalism di dinding,” tambahnya. (Parwata/balipost)

 

 

 

 

BAGIKAN