Anak-anak bermain di sekitar pembangunan perumahan di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam tradisi masyarakat Bali, dewasa ayu atau ala ayuning dewasa memiliki peran penting sebagai pedoman dalam menentukan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan. Secara etimologis, ala berarti buruk atau kurang baik, sedangkan ayu berarti indah, baik, atau utama.

Dewasa bermakna hari, waktu, atau momentum. Maka, ala ayuning dewasa dapat dipahami sebagai perhitungan waktu yang mempertimbangkan sisi baik (ayu) dan kurang baik (ala), sehingga dapat dipilih saat yang paling harmonis untuk suatu kegiatan.

Baca juga:  Hari Baik Membuat Jaring, Berikut Ala Ayuning Dewasa 9 September 2025

Memilih waktu yang tepat untuk melakukan sebuah kegiatan ataupun upacara sama halnya dengan menjaga keseimbangan antara sekala dan niskala. Berikut ala ayuning dewasa hari ini, Senin, 15 September 2025 dikutip dari kalenderbali.org.

Amertayoga

Baik untuk membangun, mencari pengupa jiwa (nafkah), dan memulai suatu usaha/perusahaan.

Banyu Urug

Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur.

Kala Bregala

Tidak baik dipakai dewasa ayu.

Baca juga:  Anggotanya Diduga Keroyok Pengunjung THM, Ini Kata Kapolresta

Kala Graha

Baik untuk membangun perumahan.

Kala Kutila Manik

Baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang maupun pemisah, alat perangkap, upacara Bhuta Yadnya.

Kala Sor

Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan.

Kala Sudukan

Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan.

Kala Suwung

Tidak baik untuk dewasa ayu, berkunjung.

Kala Temah

Baca juga:  Tidak Baik untuk Membangun Rumah, Berikut Ala Ayuning Dewasa 7 September 2025

Tidak baik untuk dewasa ayu.

Panca Prawani

Tidak baik dipakai dewasa ayu.

Purwanin Dina

Tidak baik sebagai dewasa ayu

Salah Wadi

Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapandes, potong rambut, dll.) Pitra Yadnya (penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dll.)

Sri Tumpuk

Baik untuk mencari burung (mepikat). (Dedy Sumarthana/balipost)

BAGIKAN