Pasangan Riki Irawan dan Oki Ervina saat sedang menjaga dan merawat bayinya di Posko Pengungsian Bencana Banjir di Banjar Sedana Mertha, Kelurahan Ubung, Denpasar, Jumat (12/9). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang bayi mungil yang masih tampak merah menarik perhatian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke Pengungsian Korban Banjir di Banjar Sedana Mertha, Kelurahan Ubung, Denpasar, Jumat (12/9).

Gibran menyempatkan diri menghampiri bayi tersebut dan secara langsung memberikan perlengkapan bayi.

Sang bayi yang mengungsi bersama kedua orangtuanya, Riki Irawan (31) dan Oki Ervina (31) itu, tampak tenang meski ada di lokasi pengungsian.

Sang bayi yang kini berusia 8 hari, harus mengungsi saat usianya baru 5 hari. Tiga hari sudah, sang bayi berjenis kelamin laki-laki ini harus tinggal di pengungsian.

Pada Selasa (9/9) malam, kos-kosan tempat tinggal kedua orangtuanya diterjang banjir. Lokasinya di Gang Mawar, Kelurahan Ubung, Denpasar.

Baca juga:  Melasti Serangkaian Nyepi, Pantai Padanggalak Dipadati Umat Hindu

Bayi yang diberi nama Septian Aksen Reyshaka sempat mengalami demam pada hari kedua di pengungsian. Bayi tersebut dirujuk ke RSUD Bali Mandara untuk mendapatkan perawatan. Namun, saat ini kondisinya sudah membaik.

Riki Irawan menuturkan bahwa pada saat hujan deras terjadi pada Selasa (9/9) malam, ia dan bayinya belum tidur. Sebab, pada saat itu air sudah mulai masuk ke kamar tidurnya. Tingginya sejengkal tangan.

Melihat kondisi tersebut, ia bersama istrinya bergegas untuk membereskan perlengkapan bayi. Namun, tiba-tiba air meluap setinggi dada orang dewasa.

Baca juga:  Keretakan di Pura Batu Bolong Tanah Lot Dicek Tim BWS Bali Penida

Bayinya pun dijunjung di atas kepala agar tidak terkena air banjir. Dibantu oleh teman kosnya, ia pun bersama bayi dan istrinya berhasil naik ke lantai dua kos-kosan.

Setelah itu, pada pukul 05.00 WITA, pihak banjar setempat mengevakuasi dirinya bersama anak dan istrinya untuk mengungsi ke Posko Pengungsian di Banjar Sedana Mertha Ubung.

Riki mengungkapkan tidak ada barang yang selamat. Namun demikian, ia bersyukur bayi dan istrinya selamat dari bencana banjir tersebut. “Barang habis semua, tidak ada yang selamat,” ujarnya saat ditemui di Posko Pengungsian, Jumat (12/9).

Di Posko pengungsian, ia mengaku segala kebutuhannya dipenuhi oleh pihak pemerintah. Termasuk kebutuhan bayinya. Pihaknya pun berterima kasih kepada pemerintah dan relawan. “Masalah bantuan sangat banyak dan lengkap. Bantuan kebutuhan bayinya juga sudah sangat banyak,” ungkapnya.

Baca juga:  Presiden Ajak Umat Hindu Pegang Teguh Ajaran Kita Semua Bersaudara

Namun demikian, pada hari kedua di posko pengungsian bayinya sempat demam. Namun, pihak pemerintah langsung merujuk ke RSUD Bali Mandara. Dan saat ini kondisi bayinya sudah sehat.

“Setelah 1 hari di pengungsian bayi sempat sakit agak panas, terus dari pihak pemerintah dirujuk ke RSUD Bali Mandara.Saat ini kondisi bayi sudah membaik. Selama dipengungsian tidak rewel, bisa dikondisikan lah,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN