
MANGUPURA, BALIPOST.com – Underpass simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung, hingga Rabu (10/9) malam, masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 3-4 meter. Kondisi ini membuat arus lalu lintas dari dan menuju kawasan Bandara Ngurah Rai serta Nusa Dua sempat lumpuh total sejak pagi hari.
Untuk menangani genangan ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida menurunkan dua unit pompa mobile yang masing-masing memiliki kapasitas 250 liter per detik. Dengan dua mesin, proses penyedotan mampu mencapai 500 liter per detik. Puluhan personel lapangan juga diterjunkan untuk mempercepat penanganan.
Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air BWS Bali-Penida, Wayan Riyasa, saat dihubungi mengatakan upaya penyedotan mulai dilakukan sejak pukul 14.30 WITA. “Semua personel lapangan yang berjumlah puluhan orang diturunkan untuk penanganan banjir baik di wilayah Denpasar maupun Badung,” ujarnya.
Menurut Riyasa, meski underpass Dewa Ruci sebenarnya sudah dilengkapi delapan pompa, namun derasnya volume air yang masuk menyebabkan peralatan yang ada tidak cukup menampung debit. “Untuk penanganan genangan air di underpas Dewa Ruci, kami mengerahkan dua unit pompa mobile. Diperkirakan penyedotan akan tuntas dikerjakan hingga pukul 21.00 WITA,” jelasnya.
Ia menambahkan, peristiwa banjir di underpass ini merupakan yang pertama kali akibat luapan sungai. Dari pengecekan di lapangan, penyumbatan aliran oleh tumpukan sampah menjadi salah satu penyebab utama. “Selain curah hujan tinggi dan durasi lama, aliran sungai juga banyak yang terbloking oleh sampah. Sehingga aliran Tukad Badung sampai meluap ke jalan hingga pemukiman warga,” ungkapnya.
Selain di underpass simpang Dewa Ruci, BWS Bali-Penida juga melakukan penanganan di titik lain yang terdampak banjir, termasuk di depan Gelael dan kawasan Pura Tanah Kilap. Sementara di Waduk Nusa Dua, ketinggian air mulai memuncak sejak pukul 03.00 WITA, sehingga memerlukan pemantauan intensif. Upaya penyedotan terus dilakukan untuk mengembalikan kondisi lalu lintas di kawasan strategis tersebut agar segera normal. (Parwata/balipost)