Endang ditemukan sudah meninggal terjepit reruntuhan tembok. Korban ditemukan di aliran Sungai Klecung, Banjar Umaalas, Desa Kerobokan Kelod, Rabu (10/9). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pasutri di dalam mobil yang hanyut di Jalur Kerobokan-Canggu akhirnya ditemukan pada Rabu (10/9) siang.

Sang istri, Endang, ditemukan sudah meninggal terjepit reruntuhan tembok. Korban ditemukan di aliran Sungai Klecung, Banjar Umaalas, Desa Kerobokan Kelod.

Camat Kuta Utara, Putu Eka Permana, membenarkan kabar penemuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa jasad korban ditemukan setelah warga memberikan informasi adanya sesosok tubuh di sekitar aliran sungai.

“Dari informasi warga, korban ditemukan di kawasan Umaalas, Kerobokan Kelod. Dan keluarga sudah mengkonfirmasi bahwa korban yang ditemukan di Sungai Klecung tersebut adalah ibu mereka, namun untuk kendaraan mobil belum diketemukan,” ungkapnya.

Baca juga:  Ibu Negara Kunjungi Stan Pameran Dekranasda Badung

Tragedi ini berawal dari banjir besar yang melanda kawasan Pasar Pengosari, Kerobokan, pada Selasa malam. Hujan deras membuat air meluap hingga merendam bangunan ruko setinggi atap. Dua mobil turut menjadi korban.

Satu kendaraan diketahui terparkir di lokasi dan ikut terendam, sementara satu mobil lainnya terbawa arus bersama penumpangnya. “Mobil yang terseret berisi pasangan suami-istri. Bapaknya, Jumayedi, ditemukan tersangkut di Sungai Yeh Poh. Sementara istrinya, Bu Endang, diduga masih terbawa arus bersama mobilnya,” katanya.

Baca juga:  Perlu Ditata, Akses Jalan ke Pura Goa Batu Metandal

Hingga Rabu siang, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, BPBD, dan relawan masih berjibaku di lapangan. Mereka berusaha mengevakuasi mobil yang ringsek akibat terjangan banjir dengan bantuan alat berat dari Dinas PUPR. Pencarian difokuskan pada jalur aliran sungai, mengingat mobil yang terbawa arus hingga kini belum ditemukan.

Meski genangan di Jalan Raya Kerobokan–Canggu mulai surut, suasana di lokasi masih dipenuhi aktivitas pencarian dan pembersihan material sisa banjir. Warga yang terdampak turut berpartisipasi membantu proses evakuasi sembari membersihkan rumah dan ruko dari lumpur.

Baca juga:  Gelorakan Disiplin Nasional Generasi Muda

Pihak kecamatan juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi hujan deras susulan yang bisa kembali meningkatkan debit air. (Parwata/balipost)

BAGIKAN