Bagian besi pembatas jembatan merah PKB pada sisi selatan, hilang. (BP/Ist)

 

 

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah besi pembatas Jembatan Merah PKB Klungkung mulai hilang, Jumat (15/8). Warga menduga ada orang yang sengaja mempreteli besi jembatan, setelah lama tak ada lagi aktivitas pembangunan di kawasan itu. Warganet menyebut peristiwa ini sebagai ulah “rayap besi”, merujuk pada sejumlah peristiwa serupa yang juga terjadi di beberapa daerah lain.

Video perihal hilangnya besi pembatas atau railing ini, diunggah pertama kali pada media sosial Tiktok dengan akun @akugusdde. Dalam sehari, postingan itu dibanjiri ratusan komentar dari pengguna media sosial tersebut. Banyak komentar yang mengkaitkan dengan tren #rayapbesi, sudah sampai di Bali dan meminta adanya pengawasan pada tempat-tempat umum yang lain. Agar besi-besi di tempat umum lainnya tidak hilang.

Baca juga:  Diguyur Hujan, Gorong-gorong Jembatan Desa Apuan-Tua Longsor

Sejak pedagang liar di atas Jembatan Merah PKB ditertibkan pihak kepolisian maupun Satpol PP, aktivitas warga di jembatan itu setiap harinya memang relatif sepi. Sehingga memungkinkan tangan-tangan tak bertanggung jawab mempreteli besi pagar pembatas jembatan ini. Situasi di lokasi baru ramai saat sore hari, baik untuk sekadar bersantai maupun olahraga. Sesekali juga dipakai tempat balap liar, yang kian susah ditertibkan.

Baca juga:  Prospek Membangun Desa Maritim

Atas peristiwa itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Klungkung I Made Jati Laksana, saat dihubungi Jumat (15/8), mengaku sudah mengetahui video singkat yang menggambarkan komponen besi jembatan sisi selatan hilang. Dia juga segera melakukan koordinasi dengan Dinas PUPRKIM Provinsi Bali.

“Mungkin sudah mendapat informasi juga terkait masalah tersebut (hilangnya besi pembatas jembatan) dan sudah kami informasikan juga ke Dinas PUPRKIM Provinsi Bali untuk diteruskan ke pengelola,” kata Jati Laksana.

Baca juga:  Jelang Natal, Belasan Orang Ditangkap Densus 88

Setelah melapor, Jati Laksana menambahkan bahwa saat ini Kawasan PKB di Klungkung telah dikelola Perseroda. Dia berharap hal ini dapat disikapi dan mendapat atensi, untuk menghindari hilangnya bagian besi pembatas lain di Jembatan Merah PKB ini. “Kami mendapat informasi dari Dinas PUPRKIM Provinsi bahwa yang mengelola PKB saat ini adalah PT. Pusat Kebudayaan Bali (Perseroda),” imbuh pejabat asal Desa Kamasan Klungkung ini. (Bagiarta/Balipost)

 

BAGIKAN