Kebakaran melanda sebuah kamar milik warga Kubutambahan, Jumat (8/8). Api diduga berasal dari dupa di pelangkiran yang jatuh ke tempat tidur. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kamar milik seorang warga, Nyoman Widiasa, di Banjar Dinas Kajekangin, Desa Kubutambahan, Buleleng pada Jumat (8/8) mengalami kebakaran. Api diduga berasal dari sisa dupa di pelangkiran yang jatuh ke tempat tidur.

Kapolsek Kubutambahan AKP Kadek Robin Yohana saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kebakaran tersebut. Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, dugaan awal mengarah pada kelalaian saat melakukan persembahyangan.

Dari hasil keterangan Ketut Sudiasih (51), istri korban, dirinya sempat melakukan persembahyangan di pelangkiran yang ada di dalam kamar tersebut. Usai sembahyang, ia meninggalkan kamar untuk sembahyang di tempat lain.

Baca juga:  Ribuan Usulan PKR Gugur, Mayoritas Karena Ini

Sementara suaminya sedang berada di pekarangan rumah. Tak lama kemudian, Widiasa mendengar suara dentuman dari dalam rumah.

Saat dicek, api sudah membakar isi kamar. Ia segera mematikan aliran listrik dari KWh meter, lalu meminta bantuan tetangga untuk memadamkan api secara manual.

“Dugaan sementara api berasal dari sisa dupa yang jatuh dari pelangkiran dan mengenai tempat tidur. Karena kondisi kamar ditinggal dalam keadaan kosong, api cepat membesar dan membakar seisi ruangan,” jelas AKP Kadek Robin Yohana.

Baca juga:  Bengkel Las Terbakar, Seorang Tewas

Satu unit mobil Damkar dari Unit Kubutambahan tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api sebelum merembet ke bangunan lain. Atas kejadian itu, Widiasa mengalami kerugian mencapai Rp 30 juta.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Barang-barang yang terbakar diantaranya 2 buah tempat tidur, uang tunai sebesar Rp500 ribu dan sejumlah perlengkapan sembahyang,” imbuh Robin.

Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan api, termasuk saat sembahyang menggunakan dupa.

Baca juga:  Tak Cuma Bendungan Palasari, Sejumlah Bendung di Jembrana Alami Sedimentasi

“Kami menghimbau warga agar memastikan dupa benar-benar padam sebelum meninggalkan ruangan, apalagi jika di sekitar dupa terdapat barang-barang mudah terbakar,” tutupnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN