Karangan bunga dari Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di rumah duka Ni Jero Samiarsa yang merupakan ibunda Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Karya palebon di Jero Gede Saba Penatih, yang merupakan rumah dari Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, akan dilakukan pada Senin (4/8).

Palebon ini dilaksanakan untuk ibunda Jaya Negara, Ni Jero Samiarsa yang berpulang pada Kamis (17/7) lalu.

Terkait palebon dengan tingkatan ngewangun ini mengingat almarhumah merupakan seorang serati, Jalan Padma yang menjadi lokasi acara akan ditutup total pada Senin (4/8).

“Yang khusus ditutup total yaitu Jalan Padma, itu pun pada saat layon menuju setra. Setelah itu buka tutup lagi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Ketut Sriawan, Minggu (3/8).

Ia menyampaikan sejumlah lajur dan jalur dilakukan pola buka – tutup pada tanggal 4 Agustus. Diantaranya menuju Jalan Kemuda dari Jalan Nangka Utara, Jalan Kemuda dari Seroja, Jalan Padma full ditutup dari arah Jalan Cekomaria, Jalan Padma Pasar Agung dan dari Jalan Trenggana maupun Jalan Trengguli.

Baca juga:  Hujan Mengguyur, Air Sungai Biluk Poh Naik Lagi

“Jalan Kemuda – Nangka Utara buka- tutup. Begitu juga Jalan Trengguli- Gatsu timur buka -tutup, Seroja-Gatsu juga buka tutup,” ujarnya.

Menurutnya ditutupnya Jalan Padma secara total karena posisi setra lokasi palebon berada di depan Pasar Agung yang merupakan setra Desa Adat Peninjoan. Untuk itu ia mengimbau bagi pengendara yang akan melintas untuk berhati-hati dan dipersilakan mencari lajur lain sebagai alternatif.

Namun bagi yang hadir dan turut serta dalam karya palebon, telah disediakan kantong- kantong parkir dan shuttle bus yang terletak di kampus Universitas Ngurah Rai, area parkir Pasar Penatih, area parkir Pasar Agung Peninjoan, area Parkir Pura Dalem Benculuk, area parkir setra Semaga. Di masing- masing area parkir telah disediakan shuttle bus.

Baca juga:  Rancang Kartu Prakerja, Segini Jumlah yang Disiapkan Denpasar

Sebelumnya diberitakan, Ni Jero Samiarsa, Ibunda dari Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berpulang, Kamis (17/7) pukul 15.00 di RS Ngoerah. Almarhum berpulang pada usia 90 tahun.

Wali Kota Denpasar, Jumat (18/7), menuturkan almarhum masuk rumah sakit sejak tiga hari sebelumnya. “Tapi sakitnya sudah lama, karena sudah umur, diabet, jantung, lever juga,” ujarnya.

Sejak tiga hari masuk rumah sakit, semua anak-anak almarhum pulang, termasuk Bintang Puspayoga. “Bintang dari rumah sakit sampai malam dan tidur disini (di Jero) semalam,” tuturnya.

Sebagai anak laki-laki, ditinggal ibu baginya sangat kehilangan. Namun keluarganya sudah mengikhlaskan karena penyakit yang diderita cukup parah.

Almarhum yang berasal dari Desa Sembung, Mengwi menikah dengan Gusti Ngurah Gde Sutedja (almarhum) dan melahirkan 9 anak, 3 diantaranya aktif di politik yaitu Jaya Negara, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya.

Baca juga:  Jaga Kondusivitas, Tim Resmob Polresta Lakukan Ini

Sebagai ibu tunggal karena ditinggal meninggal oleh suami tahun 1986, almarhum aktif sebagai wanita Hindu Bali dalam pembuatan banten. Semasa hidupnya, aktivitas sebagai seratilah yang menghidupi keluarganya. Hingga kini almarhum mampu mempekerjakan 8 orang, 1 diantaranya laki-laki.

“Dari kecil almarhum mahir membuat banten, beliau yang malah membiayai hidup kita semua. Lumayan hasil jual beli bantennya,” tuturnya.

Saat ditinggal ayah, Jaya Negara yang masih kuliah dan adiknya yang masih SMA, masih bergantung pada ibunya. “Waktu ditinggal Ajik, kita sudah besar- besar,” tuturnya.

Palebon almarhum dilaksanakan pada 4 Agustus diawali dengan upacara nyiramin pada 20 Juli. “Karena bagaimana pun juga ibu tiang seorang serati banten sehingga dibenarkan tingkatan upacaranya sampai ngewangun,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)

 

 

BAGIKAN