
DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 10 juta Bendera Merah Putih akan dipasang di Bali dalam rangka menyambut Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025.
Kegiatan gotong royong kebangsaan dan pencanangan 10 juta bendera merah putih dibuka oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar Baharuddin, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Jumat (1/8).
Bahtiar Baharuddin mengatakan kegiatan 10 juta bendera merah putih ini tidak menggunakan APBD, dan merupakan swadaya masyarakat serta swasta di Provinsi Bali.
“Ini contoh yang sangat baik, bahwa ada kepedulian untuk mendukung sebuah kegiatan yang sangat penting dan esensial bagi negara kita,” ujar Bahtiar.
Alasan pencanangan 10 juta bendera merah putih diadakan di Bali karena Kesbangpol Bali menginisiasi gerakan ini dirangkaikan dengan HUT Provinsi Bali serta HUT RI.
Masyarakat juga diminta selama satu bulan penuh menaikkan bendera merah putih selama bulan Kemerdekaan. Diharapkan hal ini dapat menjadi pemicu motivasi kepada warga untuk memastikan setiap bulan kemerdekaan bendera tergelar di seluruh tanah air.
“Mungkin bagi kita ini kelihatan yang sangat sederhana, tetapi ini dilakukan di depan Monumen Bajra Sandhi. Ini adalah Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Bali ini adalah negeri daerah kerajaan yang baru taklukan itu tahun 1906, jadi tidak sampai 390 tahun ini adalah simbol perjuangan rakyat Bali, bahwa rakyat Bali itu tidak pernah menyerah pada penjajah, tahun 1906 baru penaklukan Bali,” ungkapnya.
Tahun 2025 merupakan tahun keempat diadakannya gerakan ini. Sebelumnya pada 2024 telah mendapatkan penghargaan rekor dunia.
Menjadi satu-satunya negara di dunia pada HUT kemerdekaannya membagikan lebih dari 10 juta bendera merah putih.
“Walaupun yang kalau ditambahkan dari Aceh sampai Papua lebih 10 juta, cuma terlanjur kami sebut namanya gerakan 10 juta bendera merah putih. Jadi itu sudah menjadi ikon yang kami lakukan sejak Tahun 2022 yang lalu dan ini murni inisiatif dari kami dan jajaran Kesbangpol Indonesia yang menggerakkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Bali I Gede Suralaga mengatakan gerakan 10 juta bendera merah putih bukan sekadar gerakan simbolik. Ini merupakan pengingat luhur bahwa bangsa Indonesia dibangun dari nilai gotong royong, perekat sosial yang telah menjadi kekuatan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Di Bali, semangat gotong royong telah mengakar dalam budaya ngayah, sebuah tradisi suci yang mencerminkan kerelaan, ketulusan, dan pengabdian tanpa pamrih demi harmoni bersama,” ungkap Suralaga. (Ketut Winata/balipost)