Capaska Kabupaten Klungkung saat mengikuti program pelatihan sebelum bertugas pada 17 Agustus nanti. (BP/ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sebanyak 70 orang Capaska (Calon Paskibraka) Kabupaten Klungkung mulai menjalani serangkaian pelatihan, sebelum ditugaskan menjadi pasukan pengibar bendera merah putih. Mereka dibekali pengetahuan kepemimpinan, hingga wawasan kebangsaan. Siswa-siswi terbaik dari jenjang SMA/SMK ini dibentuk menjadi generasi berkarakter Pancasila dan cinta tanah air.

Proses pelatihan dibuka Kamis (31/7) oleh Bupati Klungkung di Ruang Rapat Praja Mandala, Kantor Bupati Klungkung. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol ) Kabupaten Klungkung, Dewa Ketut Sueta Negara, menyampaikan pelatihan ini dapat membentuk generasi penerus bangsa yang berlandaskan nilai-nilai pancasila dan cinta NKRI. Dari 70 Capaska, terdiri dari 35 putra dan 35 putri. Mereka ini berasal dari SMA/SMK di Kabupaten Klungkung yang sebelumnya juga sudah diproses melalui seleksi sejak Februari lalu.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Karangasem Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok

Menurut dia, pengetahuan kepemimpinan dan wawasan kebangsaan, sangat dibutuhkan Capaska untuk menjiwai tugas besar yang akan diemban nanti sebagai pasukan khusus pengibar bendera merah putih pada momen bersejarah perayaan HUT ke-80 RI.

Bupati Satria pun mengatakan program Paskibraka sesungguhnya merupakan proses kaderisasi calon pemimpin masa depan yang berkarakter Pancasila. Maka pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan wawasan kebangsaan serta membentuk penerus perjuangan dan calon pemimpin yang memiliki jiwa dan semangat Pancasila. “Jadi Paskibraka tidak hanya yang pintar atau piawai dalam hal baris-berbaris, tetapi juga mesti berkarakter pancasila dan cinta tanah air,” ujar Bupati Satria.

Baca juga:  Ini, Hasil Labfor Kebakaran Gudang Elpiji Tewaskan 18 Orang

Bupati Satria juga menambahkan, melihat pentingnya tujuan agenda ini, dia meminta agar nantinya calon pengibar bendera pusaka ini sungguh-sungguh mengikuti program latihan. Seperti latihan dasar kepemimpinan, peraturan baris-berbaris, keterampilan, praktik pengibar dan penurunan bendera. Momen bersejarah pengibaran bendera merah putih maupun penurunan saat 17 Agustus nanti tentu harus berjalan lancar.

“Dengan pelatihan ini, kemampuan Capaska tidak terbatas pada hal-hal teknis yang akan ditunjukkan saat pengibar dan penurunan pada tanggal 17 Agustus nanti. Lebih dari itu tentu ikut melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Selepas tugas penting ini, tentu Capaska ini diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Desa Adat Buahan akan Kelola Sampah Berbasis Sumber

 

BAGIKAN