SMPN 1 Denpasar merayakan puncak HUT ke-74 pada Sabtu (26/7). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – SMPN 1 Denpasar merayakan puncak HUT ke-74 pada Sabtu (26/7) dengan acara Spensa Festival (Spensafest) 2025.

Meski berusia 74 tahun namun tahun ini merupakan perayaan HUT ke-3 sejak 2023. Perayaan HUT diawali dengan tari pembuka Prajna Paramitha.

Hadir pada hari itu Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Denpasar, Ketua Komite SMPN 1 Denpasar, dan tokoh masyarakat yang juga alumni SMPN 1 Denpasar AA. Gede Ngurah Puspayoga.

Ketua panitia AA. Mas Prami Anindya Daviena mengatakan tahun ini, Spensa Festival hadir dengan gebrakan baru, mengusung tema “Voselony, Virtuosity and Ecology in Harmony.” Tema ini diangkat sebagai bentuk komitmen SMP Negeri 1 Denpasar terhadap kreativitas dan kepedulian lingkungan yang seimbang dan harmonis.

Spensafest bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah ekspresi, kolaborasi, dan penguatan solidaritas seluruh warga sekolah. “Selama beberapa bulan terakhir, seluruh panitia telah bekerja keras untuk merancang kegiatan ini sebaik mungkin. Mulai dari lomba MIPAS, lomba seni dan bahasa, hingga puncak acara di SMPN 1 Denpasar, semua dirancang agar memberi ruang bagi setiap siswa untuk tampil, berkreasi, dan berkontribusi,” bebernya.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem Sepekan, Puluhan Gangguan Listrik Dilaporkan

Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung acara ini, terutama guru pendamping, pihak sponsor, para alumni, guru purnabakti, dan seluruh warga SMP Negeri 1 Denpasar.

Ia menegaskan bahwa seluruh pendanaan kegiatan Spensa Festival 2025 ini berasal sepenuhnya dari pihak sponsor, tanpa menggunakan dana BOS maupun dana komite sekolah. Hal ini menunjukkan semangat kolaborasi dan dukungan luar biasa dari berbagai mitra yang peduli terhadap pendidikan dan kreativitas generasi muda.

“Kami percaya, bahwa dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, acara ini akan menjadi momen yang tak terlupakan dan penuh makna,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata dari tema Virtuosity and Ecology in Harmony, ia juga mengajak seluruh peserta dan hadirin untuk ikut menjaga ketertiban dan kebersihan selama acara berlangsung. Karena bukan hanya kreativitas yang dirayakan di Spensafest ini, tetapi juga kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar. “Mari kita buktikan bahwa generasi muda mampu berkarya dengan tetap menjaga harmoni, baik dengan sesama maupun dengan alam,” ujarnya.

Baca juga:  Jadi Lokasi Pertama "Pesta Bergoyang," Kemenparekraf Dukung Terobosan Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Bali

Kepala SMP Negeri 1 Denpasar Dra. Ni Wayan Raiyani, M.Pd.mengatakan, Spensa Festival sepenuhnya diisi dan dirancang oleh anak- anak mulai dari mencari sponsor, merancang kegiatan hingga mengisi acara.

“Kita mengkoordinir anak – anak agar dapat berjalan lancar, disamping itu anak – anak dapat mempraktekkan skill wirausahanya,” ujarnya.

Lewat perayaan HUT berbasis lingkungan ini, ia berharap agar segala sesuatu kegiatan yang dilakukan hendaknya menjaga keseimbangan lingkungan. Terutama mengurangi timbulan sampah dengan mengelola sampah berbasis sumber itu. “Dan kami mengajak anak -anak untuk berbagi seputar pengelolaan sampah yang diajarkan di sekolah dipraktekkan dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Baca juga:  Motor Dagang Nasi Tempong Dicuri, Pelaku Ngaku Beraksi di Sejumlah TKP

Salah satunya membuktikan bahwa dari pengelolaan sampah tidak hanya menjadi barang tidak berguna tapi jiga dapat bernilai ekonomi. Dari pengelolaan sampah juga sekaligus anak – anak dapar dapat saling berbagi bagi anak -anak disabilitas.

Sebelumnya, rangkaian HUT juga diisi dengan lomba- lomba eksternal yang diikuti anal SD se- Kota Denpasar. Lomba- lomba tersebut merupakan lomba akademik dan non akademik. “Maka dari itu, hari ini kami membagikan sertifikatnya bagi pemenang dan juga bagi para sponsor,” katanya.

Kabid SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) AA Putu Gede Astara mengapresiasi semua kegiatan yang dilaksanakan serta capaian akademik dan non akademik yang diraih selama ini oleh SMPN 1 Denpasar. “Panggung ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas tapi juga di ruang – ruang lain seperti pada kegiatan seperti ini, pendidikan soft skill anak diasah,” paparnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN