Ikan mati mengambang di KJA milik warga karena belerang kembali muncul di Danau Batur, Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Semburan belerang kembali muncul di Danau Batur, Kintamani sejak beberapa hari terakhir. Fenomena alam ini mengakibatkan ribuan ekor ikan yang dibudidayakan warga di Keramba Jaring Apung (KJA) mati.

Kejadian kali ini disebut-sebut sebagai yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama di wilayah Desa Terunyan.

Salah satu pembudidaya ikan yang terdampak adalah I Made Warjaya, warga Desa Terunyan. Ia harus menelan kerugian besar setelah sekitar 5,5 ton ikan siap panen di 40 lobang KJA miliknya mati akibat belerang. Kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai Rp200 juta.

Dia menjelaskan, semburan belerang di wilayah Terunyan muncul sejak dua hari lalu. Dia mengatakan kejadian kali ini termasuk parah dibanding tahun sebelumnya. “Kalau tahun lalu atau dua tahun sebelumnya tidak sampai mengakibatkan banyak kematian,” ungkap Warjaya, Senin (14/7).

Baca juga:  Pohon Tumbang Rusak Rumah di Gebagan

Fenomena ini, lanjut dia sebenarnya sudah bisa diprediksi akan muncul sekitar bulan Agustus. Namun cuaca dingin yang datang lebih awal membuat kejadian ini terjadi lebih cepat.

“Juli hingga September sebenarnya adalah fase waspada. Juni seharusnya sudah panen. Tapi karena kemarin terjadi over produksi akibat banyak banyaknya ikan luar yang masuk ke pasaran sehingga kami lambat panen dan ikan yang seharusnya sudah dipanen sekarang jadi korban,” terangnya.

Baca juga:  Oknum Balian Terlibat Narkoba Dipamerkan di Renon

Selain ikan budidaya, ikan-ikan liar seperti red devil dan lobster air tawar juga banyak ditemukan mati mengambang.

Warjaya mengatakan saat ini, fenomena semburan belerang masih berlangsung namun posisinya berpindah-pindah tergantung arah mata angin dan sudah bergeser dari Terunyan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya biasanya, fenomena ini berlangsung selama sekitar satu minggu.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli I Wayan Sarma dikonfirmasi membenarkan adanya semburan belerang setelah timnya melakukan pengecekan di Danau Batur.

“Hasil pengecekan personel di lapangan bahwa memang benar diduga telah terjadi letusan belerang mengingat bau belerang yang sangat menyengat dan air danau berubah keputihan,” terang Sarma.

Baca juga:  Malam Pergantian Tahun, Sejumlah Jalan di Kuta Ditutup

Pihaknya telah memberikan imbauan kepada para pembudidaya ikan antara lain agar tidak memberi pakan ikan selama fenomena semburan belerang masih berlangsung. Selain itu, pemilik keramba juga diimbau untuk tidak mendekati KJA agar ikan bisa mengambil oksigen ke permukaan air, serta segera memanen ikan yang sudah siap panen untuk mencegah kerugian lebih besar.

Mengenai seberapa luas wilayah terdampak dan total kerugian, Sarma mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN