
DENPASAR, BALIPOST.com – Sanggar Tari Ayodya Pala dari Depok, Jawa Barat, tampil memukau dalam ajang Rekasadana Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Kamis (10/7).
Membawa pertunjukan bertajuk “Rimbun Rimba Harmoni Alam Nusantara”, kelompok ini menyajikan perpaduan teatrikal dan tarian lintas daerah yang sarat pesan lingkungan.
Meski berakar dari tradisi Sunda, pertunjukan ini menampilkan ragam budaya dari berbagai penjuru Nusantara. Mulai dari Tari Enggang (Kalimantan), Tari Panen (Sumatera), hingga tarian Batak, Betawi, dan Sunda. Semua dirangkai dalam sebuah narasi teatrikal yang mengisahkan keharmonisan antara manusia dan alam.
“Ini bukan hanya pertunjukan tari, tapi ajakan untuk merawat bumi. Hutan, udara bersih, dan satwa liar adalah simbol harmoni yang harus dijaga,” ujar Art Director sekaligus penari, Ririn Tri Alfiani.
Ririn menambahkan, pementasan ini melibatkan 30 penari muda berusia 9 hingga 17 tahun. Meski bukan berlatar belakang teater, mereka berhasil menyuguhkan pertunjukan yang menyentuh. “Awalnya sulit karena mereka penari, bukan aktor. Tapi dengan latihan sekitar 10 kali, mereka mampu membawakan peran dengan apik,” ungkapnya.
Pertunjukan ini sekaligus menjadi panggilan moral untuk tidak lagi merusak alam demi kepentingan sesaat. “Sering kali pohon ditebang sembarangan, binatang diburu, lalu dijual. Padahal, alam semestinya dibiarkan hidup dan bernapas bebas,” tutur Ririn.
Melalui “Rimbun Rimba Harmoni Alam Nusantara”, Sanggar Ayodya Pala tak hanya memperlihatkan kekayaan seni budaya Indonesia, tetapi juga menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan yang semakin tergerus zaman. (Ketut Winata/balipost)