Menteri BUMN, Erick Thohir saat peresmian KEK Sanur yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, Rabu (25/6) di The Meru, Sanur, Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur harus digusur saat pembangunan.

Bendesa Adat Sanur Ida Bagus Sudiraharja, Rabu (25/6), mengatakan setelah digusur, warga mendapatkan kompensasi. Bahkan, Desa Adat Sanur bekerja sama dengan KEK Sanur memfasilitasi UMKM desa memiliki tempat usaha yang lokasinya di pinggir pantai.

Pengelolaan lokasi ini dikolaborasikan antara BUPDes dan BUPDA.

Ia menyebut KEK Sanur melalui Hotel Indonesia Natour (HIN) melakukan pengembangan Sentra UMKM Sanur di area seluas 973 meter persegi untuk 53 kios UMKM dan satu balai nelayan yang akan dilengkapi fasilitas basement dan panoramic deck dengan sentuhan kearifan lokal Bali.

Baca juga:  Berstandar Internasional, Presiden Harap KEK Sanur Jadi Pilihan Masyarakat Berobat

Dalam hal pengelolaannya, InJourney Hospitality bersama Pemerintah Kota Denpasar melalui Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) berkolaborasi mengelola Sentra UMKM ini sehingga menjadi rumah bagi para pelaku usaha di Denpasar.

“Lokasinya di Pantai Sanur, Warung Mak Beng. Itu sentra UMKM buat masyarakat yang kena dampak penggusuran dari pengembangan Hotel Bali Beach dan bagi masyarakat yang mau usaha. Ada 53 unit usaha di lahan dari PT HIN dibangun buat UMKM yang kena gusur dan dikelola oleh Bumdes dan Bupda,” ujarnya.

Sementara itu, Sekda Denpasar IB Alit Wiradana mengatakan ada dampak secara penarikan pajak hotel dan restaurant dari KEK Sanur, juga penyerapan tenaga kerja. Namun secara umum, KEK juga dapat menghidupkan kawasan Sanur. “KEK Sanur sudah ada kerja sama dengan Desa Adat Sanur,” ujarnya.

Baca juga:  Komplotan Pelajar Begal Pemotor

Dikutip dari laman kek.go.id, KEK Sanur diproyeksikan akan menjadi pusat wisata kesehatan terintegrasi terbesar di Asia. Untuk itu tidak hanya rumah sakit, juga terdapat sarana pendukung lainnya seperti Etnobotanical Garden seluas 4,9 Ha yang akan menjadi pusat paru-paru KEK ini.

Ethnobotanical Garden menjadi fasilitas yang mendukung percepatan recovery pasien yang menjalankan pengobatan di international medical facility, serta berperan sebagai sarana penunjang fasilitas wellness hotel The Meru Sanur, menghadirkan pengalaman wellness yang unik, holistik, menciptakan perjalanan well being dan memorable journey. Di dalamnya juga tersedia sarana untuk melukat, ritual pembersihan diri secara niskala.

Baca juga:  Miliki Convention Center Terbesar di Bali, KEKK Sanur Gandeng Lokal Tingkatkan Wisata MiCE

Wujud lain dari terintergasinya wisata kesehatan, KEK Sanur tersedia tempat untuk berbelanja yang melibatkan UMKM lokal. Hal ini menjadi bagian dari pemberdayaan terhadap desa adat setempat.

Berkaitan dengan target investasi yang akan digaet dari KEK Sanur mencapai angka Rp6,2 triliun. Sementara tenaga kerja yang akan diserap mencapai 18.375 orang. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN