
JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Prabowo melibatkan sejumlah pengusaha besar dalam berbagai momen penting nasional, termasuk dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, kepada pers di Jakarta, Senin (26/5), pelibatan pengusaha nasional ini bisa dimaknai bahwa Presiden berharap ada keterlibatan pihak yang memiliki nasionalisme dan peduli terhadap nasib bangsa.
“Sikap Prabowo seperti itu harus dimaknai sebagai pesan bahwa Indonesia butuh pengusaha besar yang punya nasionalime dan peduli terhadap nasib bangsa ini. Bukan pengusaha rakus yang hanya berpikir untung dengan mengeruk sebanyak-banyaknya uang negara,” kata Toto dalam keterangan tertulisnya.
Ia mencontohkan kehadiran Haji Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam dalam sejumlah program pemerintah karena undangan Prabowo. Bahkan, Haji Isam juga diundang hadir dalam berbagai momen penting nasional, seperti jumpa dengan Bill Gates dan lain-lain.
Toto juga menyoroti keberhasilan panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan pada bulan Mei 2025, yang tak lepas dari peran bos Jhonlin Grup itu.
“Harus jujur diakui, program swasembada pangan dengan menanam 1 juta hektar padi di Merauke yang baru dipanen pada Mei ini sangat mengejutkan. Kenapa? Karena banyak orang yang mengaku pesimis terhadap program tersebut, apalagi ditanam di wilayah Papua, bukan Jawa atau Sumatera,” katanya.
Panen padi yang menghasilkan sekitar 2,8 ton per hektar itu ternyata tidak menggunakan teknologi modern. Kecuali, saat pembukaan lahan yang menggunakan sekitar 2.000 eskavator dari China.
“Saya kira semua orang, termasuk pakar pertanian, awalnya pesimis bahwa Papua bisa dijadikan lumbung Pangan Nasional untuk menanam padi. Faktanya, program ini berhasil dan telah membuat Indonesia memiliki stok beras berlimpah dengan tak lagi impor,” ungkapnya.
Ia berpendapat keberhasilan tersebut harus diakui, karena tidak berpikir untung rugi. Selain murni hanya untuk kepentingan nasional, termasuk ikut serta dalam membuka lapangan kerja.
“Indonesia ke depan butuh banyak pengusaha besar seperti Haji Isam. Dan saya melihat Pak Prabowo sedang memberi ruang untuk tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha besar yang peduli dan memiliki semangat nasionalisme yang kuat,” tegasnya.
Terkait panen padi, Presiden Prabowo Subianto menghadiri kegiatan Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam laporannya menyebutkan bahwa keberhasilan panen tahun ini merupakan buah dari kebijakan pro-petani yang diterapkan Presiden Prabowo. Mentan juga menyebut bahwa serapan Bulog turut melonjak tajam dimana stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan—angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.
“Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak selama 169 hari. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” ujarnya. (kmb/balipost)