Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Agus Santoso. (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Selama tahun 2017 lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah membuka 83 rute baru penerbangan sipil komersial. Diharapkan dengan pembukaan rute baru tersebut akan semakin membuka akses transportasi di penjuru pelosok tanah air dan mampu menggerakkan dan mengembangkan perekonomian daerah serta perekonomian nasional.

Dari 83 rute baru tersebut, tercatat 58 rute baru penerbangan domestik yaitu 48 rute yang dibuka pada periode summer, 25 Maret 2017 – 27 Oktober 2017 dan 10 rute dibuka pada periode winter, 29 Oktober 2017 – 24 Maret 2018. Selain itu juga dibuka 25 rute baru penerbangan internasional yaitu 11 rute dibuka pada periode summer dan 14 rute dibuka pada periode winter.

Pembukaan rute baru penerbangan domestik dan internasional ini merupakan salah satu implementasi dari program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam Nawacita nomor 3 dituangkan program Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Sedangkan Nawacita nomor 7 tertuang program Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Baca juga:  Runway Ketiga Bandara Soetta Habiskan Investasi Rp 2 Triliun

Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso menjelaskan, tujuan utama pembukaan rute-rute baru domestik tersebut untuk membuka keterisolasian daerah dan memperlancar transportasi antar daerah sehingga pembangunan lebih merata. “Rute-rute domestik yang dibuka itu tidak hanya penerbangan antar kota besar. Namun juga dari kota besar ke kota kecil sehingga terbangun konektifitas yang baik dan melancarkan transportasi dari kota besar hingga ke kota-kota kecil di pelosok Nusantara. Dengan demikian kota-kota kecil tersebut juga akan maju sama dengan kota besar,” ujar Agus.

Sedangkan pembukaan rute-rute baru internasional dilakukan untuk lebih melancarkan arus investasi dari luar negeri ke Indonesia dan mengenalkan potensi-potensi Indonesia seperti misalnya potensi pariwisata ke luar negeri. “Kami menargetkan semua daerah di Indonesia itu bisa terhubung dalam satu hari perjalanan dengan transportasi udara yang selamat, aman, nyaman dan lancar. Dengan transportasi yang lancar, akan bisa membuka potensi-potensi perekonomian yang ada di daerah tersebut seperti misalnya potensi pariwisata, pemasaran produk lokal daerah dan sebagainya sehingga perekonomian juga akan lebih meningkat,” ujar Agus.

Baca juga:  Tata Parkir di Ubud, Desa Pakraman Padangtegal Panggil Ratusan Sopir ''Travel''

Penambahan rute-rute baru ini juga diharapkan dapat menambah jumlah penumpang penerbangan domestik dan internasional di tahun-tahun mendatang. Di tahun 2018 ini, Ditjen Perhubungan Udara menargetkan jumlah penumpang domestik sebesar 97.831.297 penumpang atau meningkat 3,28 persen dari tahun 2017, dan penumpang internasional sebesar 12.823.327 penumpang atau meningkat 3,33 persen dibanding tahun lalu.

Untuk memastikan penerbangan di rute-rute baru tersebut berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan lancar, Ditjen Perhubungan melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU), Direktorat Kebandarudaraan, Direktorat Navigasi Penerbangan dan Direktorat Angkutan Udara telah melakukan pengecekan. Pengecekan dilakukan di maskapai penerbangannya, bandara yang akan dipakai serta jalur-jalur udara dan navigasi penerbangannya. Pengecekan secara berkelanjutan dilakukan sebelum penerbangan hingga paska penerbangan berlangsung.

Baca juga:  RUPST 2024: BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Maria Kristi menyatakan pembukaan rute-rute baru tersebut sudah melalui audit yang ketat terkait kemampuan ekonomi daerah tersebut. “Kita sudah memeriksa terkait kemampuan perekonomian daerah tersebut untuk dapat menerima transportasi udara. Hal ini penting agar maskapai penerbangan yang menerbanginya tidak merugi dan bisnis transportasi udara di daerah tersebut bisa terus berkembang berkelanjutan. Dengan demikian perekonomian daerahnya juga akan ikut berkembang berkelanjutan,” ujarnya.

Perkembangan perekonomian di daerah sangat penting dalam menunjang perekonomian nasional. Dengan adanya transportasi yang lancar, perkembangan perekonomian daerah akan lebih merata di seluruh pelosok tanah air. “Perekonomian yang berkembang merata di daerah akan menguatkan perekonomian nasional sehingga cita-cita Indonesia menjadi negara maju dan kuat akan terwujud,” jelas Agus Santoso. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *