Kawasan Gunung Batur. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Geopark Batur dinyatakan lolos revalidasi. Hasil Revalidasi diumumkan Unesco dalam kegiatan konfrensi APGN (Asia Pacific Geopark Network) di Thailand beberapa waktu lalu.

Manager Batur Global Geopark yang juga Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra mengungkapkan hal itu, Minggu (30/10). Dikatakan Giri Putra, Geopark Batur berhasil mempertahankan green card atau kartu hijau dengan 6 catatan yang harus dipenuhi. Apa saja catatan yang diberikan, tidak disebutkan.

Baca juga:  Retribusi di Kintamani Diberlakukan, Kunjungan Wisatawan Turun Drastis

Giri Putra mengaku pihaknya tidak hadir langsung saat pengumuman tersebut. “Kami belum terima (catatannya). Yang hadir saat pengumuman, temen-teman dari pusat. Teman-teman dari pusat langsung menyampaikan ke kami bahwa Geopark Batur dapat green card dengan enam catatan. Karena Geopark Batur kan mewakili Indonesia, ” ungkapnya.

Selanjutnya, untuk penyerahan sertifikatnya direncanakan berlangsung di Afrika. Penyerahan sertifikat akan dilakukan dalam acara yang dihadiri delegasi global Geopark dari seluruh dunia.

Baca juga:  Nekat Ceburkan Diri ke Perairan Gilimanuk, Remaja Diselamatkan Kelasi Kapal

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya tim asesor dari Unesco telah melakukan revalidasi kedua terhadap Geopark Batur selama beberapa hari pada Juli lalu. Dalam revalidasi itu tim asesor turun mengecek langsung kondisi dan perkembangan Geopark Batur.

Geopark Batur adalah Global Geopark Pertama di Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 20 september 2012 pada Konferensi Geopark Eropa ke-11 di Auroca, Geopark Portugal. Pada Agustus 2016, Batur Unesco Global Geopark telah melalui proses revalidasi pertama.

Baca juga:  Pemkab Diminta Serius Jalankan Program Pemurnian Anjing Kintamani

Pada saat itu tim asesor memberikan 11 rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark Batur sebagai Global Geopark. Revalidasi kedua seharusnya dilaksanakan pada 2020, tetapi karena Pandemi COVID-19 kegiatan revalidasi harus ditunda dan baru bisa dilaksanakan di tahun ini. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN