Sampah di TPS Monang Maning meluber hingga ke jalan. Foto diambil pada Senin (11/4) siang. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sampah yang menumpuk di TPS akibat belum diangkut ke TPA kembali terjadi. Bila sebelumnya di TPS Gunung Agung, TPS Jalan Pulau Kawe dan Jalan Pulau Seram, kini TPS di Monang-Maning, Desa Tegal Kerta.

Tumpukan sampah yang sudah seminggu lebih tak diangkut itu sampai meluber ke jalan. Pantauan di lapangan, Senin (11/4), luberan sampah terlihat mengganggu arus lalu lintas di Jalan Merpati. Pengguna jalan harus mengurangi kecepatan, karena banyak sampah yang meluber ke tengah jalan.

Baca juga:  Gubernur Koster Sampaikan Ranperda Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan

Akibatnya, kemacetan tidak terelakan lagi. Salah seorang warga setempat, Agus mengaku akibat tumpukan sampah ini, muncul bau tak sedap.

Terlebih, bila sampah basah banyak yang terkumpul. “Akibat lama tak diangkut baunya sampai mengganggu kami,” ujarnya.

Hal senada juga diakui Jahimo. Pria yang tinggal dekat TPS ini  juga mengeluhkan kondisi ini. “Ini sudah 9 hari tidak diangkut. Sangat-sangat mengganggu, apalagi malam-malam sampai tidak bisa tidur karena bau busuk sampah,” katanya.

Baca juga:  Meninggal Disengat Tawon, Ribuan Warga Antar Pegawai Dishub Karangasem ke Peristirahatan Terakhir

Terkait melubernya sampah ini Kepala Desa Tegal Kertha, I Putu Trisnajaya mengatakan pihaknya sudah melaporkan hal itu ke DLHK Kota Denpasar tiga hari lalu lewat Sekda Kota Denpasar. Sekda menjanjikan akan menindaklanjuti hal tersebut, akan tetapi sampah malah sampai menggunung belum ditindaklanjuti.

Karena sampah semakin meluber ke jalan dan airnya menyebabkan jalan licin pihaknya pun memutuskan menutup jalan tersebut dengan pelang. Menurutnya kejadian sampah sampai menutup jalan ini baru terjadi kali ini.

Baca juga:  Hingga Maret 2021, KPK Tetapkan 93 Pejabat BUMD Sebagai Tersangka

Biasanya dalam waktu dua hingga tiga hari sudah diangkut oleh petugas DLHK Kota Denpasar. Ia mengatakan TPS ini dipergunakan oleh dua desa yakni Tegal Kertha dan Tegal Harum, namun karena beberapa TPS lain ditutup maka banyak warga yang membuang sampah ke sana. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN