Tangkapan layar peta level sebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Minggu (18/7), tambahan kasus baru secara nasional sudah mengalami penurunan jika dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 51.952. Namun, jumlahnya masih di 40 ribuan orang.

Tambahan korban jiwa harian mengalami kenaikan signfikan. Ada di atas 1.000 orang, sama dengan tambahan sehari sebelumnya.

Sementara itu, tambahan pasien sembuh meningkat signifikan. Jumlahnya mencapai 29 ribuan orang.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi penambahan 44.721 orang. Kumulatifnya menjadi 2.877.476 orang (78,6 persen).

Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 29.264 orang. Total pasien sembuh menjadi 2.261.658 orang.

Baca juga:  "Travel Bubble" Singapura dengan Batam-Bintan Dimulai, Ini Syaratnya

Korban jiwa tercatat 1.093 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 73.582 orang (2,6 persen) selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.

Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 542.236 orang (18,8 persen). Suspek sebanyak 253.785 orang.

BOR Mulai Turun

Dalam keterangan pers virtual terkait evaluasi PPKM Darurat, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, Sabtu (17/7) malam mengatakan keterisian tempat tidur (BOR) DKI Jakarta mulai mendatar. “Ada kabar baik tentang belakangan ini bahwa BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit sudah mulai flat di Jakarta,” katanya, dipantau dari Denpasar.

Baca juga:  Gugus Tugas Penanganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilu Dilantik

Dr. Dante menilai mendatarnya keterisian tempat tidur dimungkinkan akibat adanya penambahan tempat tidur yang cukup signifikan.

Ia mengatakan ada penambahan 1.000 tempat tidur di Wisma Haji. Juga akan menambah 300 tempat tidur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan sekitar 300 sampai 400 tempat tidur lagi di beberapa rumah sakit di Jakarta. sehingga total hampir terdapat penambahan 2.000 tempat tidur di seluruh Jakarta.

Selain soal tempat tidur, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien positif COVID-19. Dr. Dante mengungkapkan kebutuhan oksigen harian sebelumnya mencapai sekitar 400 ton per hari.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Bali Masih Melonjak, Lima Zona Merah dan 1 Orange Jadi Penyumbang Terbanyak

Dengan adanya peningkatan secara eksponensial pada kasus-kasus COVID-19 belakangan ini maka kebutuhan oksigen menjadi 5 kali lipat. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian melakukan rekonversi dari penggunaan oksigen untuk industry.

Sehingga sebesar 90 persen oksigen digunakan untuk kebutuhan medis, dan tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri. Ia juga menyebut Kemenkes akan menambah sekitar 20.000 sampai 30.000 oksigen konsentrator, dengan jumlah kira-kira 600 ton oksigen perhari yang akan dibutuhkan. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *