Dua orang di New York berjalan-jalan menggunakan masker, Kamis (26), di tengah mewabahnya COVID-19 di Amerika Serikat. (BP/AFP)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Amerika Serikat (AS) mengambil alih posisi nomor satu di dunia dalam jumlah penderita COVID-19 pada Kamis (26/3) waktu setempat. Selain menduduki posisi pertama dalam jumlah kasus, AS juga dilaporkan mengalami jumlah pengangguran tertinggi di saat sejumlah kepala negara di dunia menjanjikan adanya dana 5 triliun untuk menghindari runtuhnya ekonomi global.

Dikutip dari AFP, jumlah pasien COVID-19 di seluruh dunia kini mencapai 500 ribu pasien yang menyebabkan sistem kesehatan di negara kaya sekalipun sudah kewalahan dan memicu terjadinya banyak perintah lockdown sehingga mengganggu kehidupan miliaran orang.

Baca juga:  Bamsoet Sebut Bali Hampir Miliki Semua Destinasi Favorit, Tapi Belum Punya Ini

Di AS sendiri, jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 82 ribu orang, menggeser Italia yang masih menduduki posisi pertama dalam jumlah kematian terbanyak. Italia melaporkan kasus terinfeksi pada Kamis mencapai 80.539 sementara Tiongkok jumlahnya 81.285 kasus.

Dengan adanya kekhawatiran terjadinya resesi global, kepala negara dari G20 melakukan pertemuan luar biasa lewat video conference pada Kamis. Berjanji akan melakukan usaha bersama untuk melawan wabah ini, diiringi dengan bantuan keuangan dalam jumlah yang sangat besar.

Baca juga:  Tiga Varian Baru Virus Baru Ditemukan Di Sumsel dan Kalimantan

“Virus ini tidak mengenal perbatasan,” kata para pemimpin negara G20 dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan menggelontorkan dana sebesar 5 triliun dolar ke dalam ekonomi global, sebagai upaya untuk memberikan jaminan bagi dampak sosial, ekonomi, dan finasial yang mungkin ditimbulkan akibat pandemi ini.”

Para pemimpin G20 juga menjanjikan dukungan terhadap negara-negara berkembang, dimana Coronavirus kemungkinan akan meluluhlantakkan sistem setelah melanda Tiongkok dan Eropa. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Protokol Aman COVID-19 Plus untuk Bali
BAGIKAN