Ilustrasi. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kanker payudara merupakan momok menakutkan bagi kaum perempuan. Penyakit ini menjadi salah satu jenis kanker yang memiliki jumlah kasus yang tinggi di Indonesia.

Sesuai informasi dari Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, kasus yang terjadi yaitu 50 per 100.000 penduduk. Hingga saat ini, kanker payudara masih menjadi jenis kanker nomor satu yang dialami oleh wanita di Indonesia. Selain itu, kanker payudara termasuk dalam 10 penyebab kematian terbanyak pada wanita di Indonesia, dengan angka kematian 21,5 per 100.000 penduduk.

Bicara mengenai kanker payudara, kenyataannya penyakit ini berpotensi dialami oleh pria. Walaupun pria tidak memiliki payudara yang serupa dengan wanita, tetapi pria tetap memiliki jaringan payudara dalam jumlah kecil.

Baca juga:  Bangli akan Selesaikan Vaksinasi Nakes Tercecer

Bagian dada pria dewasa bisa terlihat serupa dengan bagian dada wanita yang belum mengalami pubertas. Ketika mengalami pubertas, wujud dari bagian dada wanita tentu langsung berbeda jauh dengan pria.

Karena inilah, mengingat pria memiliki jaringan payudara dalam jumlah kecil, mereka tetap berpotensi mengalami kanker payudara. Kanker payudara yang dialami pria dapat memiliki jenis yang serupa seperti yang dialami oleh wanita. Meski demikian, kanker payudara yang melibatkan bagian kelenjar susu payudara jarang dialami oleh pria.

Baca juga:  Bertambah di Atas 140 Orang, Ini Kabupaten yang Sumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Pada umumnya, diagnosis kanker payudara pada pria lebih sering terlambat dibandingkan pada wanita. Selain karena jaringan payudara pada pria yang sedikit, kondisi ini kemungkinan juga terjadi karena kurangnya kepekaan pria terhadap kanker payudara, yang kembali lagi karena kanker payudara selalu identik dengan wanita.

Dikutip dari klikdokter.com, gejala kanker payudara pada pria sebagai berikut :

• Timbul benjolan yang umumnya terasa nyeri
• Cekungan atau kerutan pada kulit payudara
• Kemerahan pada puting atau kulit payudara
• Puting yang tertarik ke arah dalam (retraksi)
• Keluar cairan dari dalam puting

Risiko terjadinya kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker payudara dialami oleh pria yang berusia di antara 60-70 tahun, sedangkan kejadian kanker payudara pada pria berusia di bawah 35 tahun jarang terjadi.

Baca juga:  Kumulatif Positif COVID-19 di Denpasar Capai 40 Kasus

Adapun beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara pada seorang pria adalah:

• Riwayat terpapar radiasi pada bagian dada
• Pembesaran pada payudara (ginekomastia) akibat terapi hormon atau penyakit infeksi
• Mengalami penyakit hati, seperti sirosis
• Peradangan atau cedera pada testis
• Riwayat kanker payudara pada kerabat dekat wanita
• Mengalami kelainan bawaan seperti sindrom Klinefelter atau tidak menurunnya testis ke dalam buah zakar. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *