Dinasti
Balai Arkeologi Denpasar meneliti puluhan temuan benda sakral di Pura Desa Bengkala. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Puluhan artefak sejarah di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, diidentifikasi Balai Arkeologi Denpasar, akhir pekan lalu. Identifikasi ini langkah awal, sebelum Balai Arkeologi melakukan penelitian lebih mendalam terkait artefak-artefak itu.

Prajuru Desa Pakraman Bengkala Ketut Darpa mengatakan, artefak-artefak itu ditemukan di Pura Desa Bengkala. Puluhan artefak ditemukan setelah Desa Pakraman Bengkala melakukan pemugaran bangunan pura. Meru pada jeroan pura dipugar sejak 26 Juni lalu.

Baca juga:  Artefak di Situs Wasan Peninggalan Abad ke-13 M

Saat itu ditemukan banyak peninggalan sejarah yang disembunyikan di dalam meru. Desa pakraman kemudian mengundang Balai Arkeologi Denpasar untuk mengidentifikasi artefak itu. “Setidaknya biar kami tahu apa sebenarnya benda-benda yang kami temukan. Setelah dapat informasi, kami teruskan ke warga. Kami buka seluas-luasnya pada warga agar diketahui, dan ini memang harus diketahui. Biar tidak lupa dengan sejarah desa,” katanya.

Kepala Balai Arkeologi Denpasar, I Gusti Made Suarbawa mengatakan, dari hasil identifikasi sementara, artefak yang paling tua adalah mangkok (cawan-red) terbuat dari keramik berwarna hijau telur asin dengan hiasan tanaman. Artefak itu diyakini berasal dari Dinasti Ming pada abad ke-13 hingga abad ke-14.

Baca juga:  Ditemukan Sekumpulan Batu Besar Berukir Diduga Sarkofagus

Dari identifikasi itu, pihaknya meyakini artefak-artefak yang ditemukan di Pura Desa Bengkala, adalah sarana untuk penunjang kegiatan upacara pada masa dahulu. Di samping itu, barang-barang yang ada di pura, tidak jauh beda dengan barang profan untuk kegiatan sehari-hari. “Kalau keramik lainnya, termasuk teko, itu produk Eropa. Salah satunya yang bisa kami identifikasi, dari Belgia,” tegasnya.(mudiarta/balipost)

 

BAGIKAN