DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2017 ini tercatat sudah ada 20 kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningitis streptococus suis (MSS). Kasus ini bukanlah barang baru, sebab telah terjadi beberapa kali.

Bakteri yang ada pada babi ini menjangkiti warga di Kubutambahan, Buleleng sekitar 6 bulan lalu. Terakhir ditemukan di Sibang, Badung.

Namun, tidak semua babi yang ada di Bali tertular meningitis streptococcus suis. “Infeksi ini bisa terjadi kalau orang makan daging babi masih mentah. Misalnya makan lawar dengan darah babi mentah yang mengandung kuman. Kemudian daging yang mengandung kuman tidak dimasak dengan baik, itu juga rentan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.

Tidak Panik

Suarjaya mengimbau masyarakat agar tidak panik. Kendati, angka kematian akibat meningitis streptococcus suis cukup tinggi.

Kalaupun sembuh, bisa menimbulkan gejala sisa yang umumnya adalah tuli karena bakteri tersebut menyerang sistem saraf. Gejalanya mirip dengan penyakit cikungunya dan JE, yakni panas, sakit kepala berat, dan kaku kuduk.

Baca juga:  Disnak Ambil Sampel Ternak Babi "Suspect" MSS
Infeksi pada selaput otak (meningitis) bahkan bisa sampai menimbulkan kejang-kejang. “Sudah kita lakukan pengamatan epidemologi, kemudian sosialisasi, edukasi dan promosi kesehatan. Ini yang penting karena kan populasi babi di Bali sangat tinggi,” jelasnya.

Ia meminta kepada semua masyarakat jangan resah karena memang tidak semua babi tertular. “Kita minta untuk makan daging babi itu harus benar-benar masak. Jangan sampai ada yang mentah karena ini kalau babinya memang tertular, dia bisa menularkan pada manusia,” jelasnya.

Suarjaya juga meminta seluruh komponen kesehatan di Bali untuk waspada dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Sementara penyebab meningitis streptococcus suis ditemukan pada babi, kemungkinan berawal dari pakan yang dimakan babi mengandung bakteri tersebut. Sejauh ini terbanyak ditemukan di Sibang, Badung. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *