Wakil Bupati Buleleng, Sutjidra (baju biru), saat membuka sosialisasi tentang PAUD, Selasa (8/3). (BP/sos)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama satu tahun, khususnya di Kabupaten Buleleng wajib diikuti seluruh anak sebelum menempuh pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut dinilai strategis untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkarakter.

Menurut Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, Selasa (7/3), pemerintah memiliki komitmen untuk mewujudkan generasi emas pada 2045. Mendukung itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satunya karakter perlu dilakukan sejak dini melalui program penuntasan ikut PAUD satu tahun untuk anak-anak sebelum menginjak ke pendidikan SD. “Usia 6 tahun ke bawah merupakan usia emas pada anak. Diusia itu saat yang tepat untuk membentuk karakter pada anak kita. Kalau disini pendidikannya sudah baik, nanti SMP, SMA pasti akan baik,” jelasnya.

Program itu, lanjut Wabup asal Desa Bontihing ini ditargetkan sudah terlaksana pada 2018 mendatang. Bahkan, pihaknya mendorong bisa berjalan tahun ini. “Kalau bisa di tahun ajaran ini sudah berjalan. Kalau tidak, kami targetkan 2018. Itu akan bertahap. Kami sudah sosialisasikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Upaya Menumbuhkembangkan Kreativitas Anak
Mendukung program nasional itu, anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun akan didata. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah memantau perkembangannya. “Nanti anak-anak usia 1 sampai 6 tahun akan diregister. Berapa jumlahnya. Ini akan ditugaskan kepada kepala desa,” sebut Sutjidra.

Enggan

Sampai saat ini, masyarakat, khususnya di perdesaan masih ada yang enggan mengikutkan anaknya pada Paud. Salah satu alasannya, karena jarak sekolah dan tempat tinggal cukup jauh. Menyikapi persoalan itu, Sutjidra mengaku akan terus memggenjot pembangunan TK. “Kami berupaya pembangunan TK bisa menyebar di seluruh desa. Itu salah satu cara untuk menyukseskan program ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Gede Suyasa mengatakan berdasarkan data terakhir, di bumi den bukit sudah ada 17 TK negeri. Tahun ini, ditargetkan ada penambahan sebanyak 10 TK. “Untuk tahun ini kita punya target membangun 10 TK negeri lagi. Namun setelah kita lakukan verifikasi dilapangan hanya 7 TK yang memenuhi syarat. Ya mudah-mudahan bulan depan kita bisa SK kan menjadi TK negeri,” ujarnya.

Direktur Pembinaan Paud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R. Ella Yulaelawati menyampaikan menurut penelitian, pertumbuhan fisik dan otak anak yang baik ada pada usia 0 sampai 5 tahun. “Penyerapan informasi sangat tinggi pada usia itu,” jelasnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *