Wisatawan berada di Goa Gajah. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Siapa yang tak kenal Pura Ulun Danu Beratan. Pura yang tampak seolah mengapung di atas Danau Beratan ini sudah lama jadi ikon wisata Bali. Namun, di balik keelokannya itu, tersimpan cerita peninggalan purbakala dari zaman prasejarah yang jarang terdengar.

Beberapa waktu terakhir, pengelola DTW Ulun Danu Beratan mulai menata sisi ini lebih serius. Upaya pelestarian benda-benda purbakala adalah langkah penting untuk memastikan jejak purbakala tetap terjaga dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.

Tak melulu soal sejarah, benda-benda purbakala juga punya daya tarik dari sisi pariwisata.

Namun, tahukah kamu jika peninggalan purbakala sudah banyak ditemukan di beberapa wilayah di Bali?

Baca juga:  Yuk, Berwisata ke Aceh Merasakan Pesona Ramadan

Berikut 5 situs purbakala di Bali yang sebelumnya sudah dikenal dan dilestarikan:

1. Sarkofagus Gianyar

Kabupaten Gianyar kerap disebut sebagai gudangnya peninggalan megalitik. Di Blahbatuh, Pejeng, dan beberapa desa sekitarnya, ditemukan banyak sarkofagus, sebuah peti batu yang digunakan sebagai wadah penguburan.

Sarkofagus biasanya berisi tulang-belulang dan bekal kubur seperti manik-manik atau perhiasan. Penemuan ini memberi gambaran jelas bagaimana masyarakat prasejarah di Bali menghormati leluhur mereka.

2. Bulan Pejeng

Di Pura Penataran Sasih, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, terdapat sebuah artefak ikonik yang biasa disebut Bulan Pejeng. Bentuknya menyerupai gendang perunggu dengan ukuran raksasa, bahkan disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.

Baca juga:  Dukung PWI Peduli, Golkar Serahkan Bantuan Masker

Usianya diperkirakan lebih dari 2.000 tahun. Bulan Pejeng menjadi bukti bahwa Bali sejak zaman perunggu sudah terhubung dengan jalur perdagangan dan budaya Asia Tenggara. Hingga kini, benda ini tetap disucikan dan menjadi bagian ritual keagamaan.

3. Goa Gajah

Goa Gajah adalah situs abad ke-11 yang terkenal dengan ukiran wajah raksasa di pintu gua. Di dalamnya, tersimpan lingga-yoni dan fragmen peninggalan Buddha.

Keberadaan dua simbol agama ini menunjukkan sinkretisme Hindu dan Buddha yang menjadi ciri khas Bali kuno. Goa Gajah sudah dipugar dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya favorit.

Baca juga:  Bali United Pilih Stadion Sultan Agung Bantul

4. Situs Gilimanuk

Di pesisir barat Bali, tepatnya Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, para arkeolog menemukan ratusan kuburan kuno lengkap dengan bekal kubur berupa gerabah, perhiasan, hingga tulang manusia.

Situs ini diperkirakan berasal dari sekitar 500 SM dan memberi gambaran bagaimana masyarakat kuno Bali hidup di wilayah pesisir, mungkin sebagai nelayan sekaligus pedagang. Banyak artefaknya kini disimpan di Museum Gilimanuk.

5. Pura Bukit Dharma Kutri

Tak jauh dari Kota Gianyar, situs Dharma Kutri menyimpan arca Buddha dan peninggalan abad ke-8 hingga 14.

Penemuan ini menandai kuatnya pengaruh Buddha di Bali, sebelum kemudian budaya Hindu lebih dominan. (Dedi Sumartana/balipost)

BAGIKAN