DENPASAR, BALIPOST.com – Orang Bali memiliki karakteristik yang jujur, polos, memiliki dedikasi yang tinggi dan ulet bekerja. Namun, belakangan ini karakteristik orang Bali tersebut mulai terdegradasi.
Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut karakteristik orang Bali sudah mulai terdegradasi. Ia melihat ada penurunan karakter, karena mulai banyak yang korupsi.
“Beberapa hal karakteristik orang Bali mengalami degradasi, mulai menurun. Kalau uletnya masih, tapi urusan jujur mulai menurun, sudah mulai korupsi nakal-nakal yang bukan haknya diminta,” ujar Gubernur Koster di sela-sela Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama Program Satu Keluarga Satu Sarjana, di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Selasa (29/7).
Dalam rangka pengembangan SDM Bali unggul ini yang pertama dilakukan adalah membangun karakternya dan integritasnya agar tidak ada yang korupsi. “Nomor satu yang dibangun adalah karakternya, integritasnya supaya kembali ke jati diri nak Bali, supaya tidak ada yang korupsi,” kata Koster.
Di sisi lain, Koster mengungkapkan bahwa transmigran asal Bali merupakan yang paling berhasil dibandingkan provinsi lain. Hal ini karena orang Bali dikenal ulet dan cepat beradaptasi. Selain itu, tetap menerapkan nilai-nilai kearifan lokal.
“Transmigran dari Sumatera, Lampung, Sulawesi, Kalimantan, transmigrasi yang dulu digalakkan dari berbagai daerah diberikan lahan yang sama kondisinya, tapi paling berhasil transmigran dari Bali,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.
Maka dari itu, dalam pembangunan SDM Bali unggul, ia menerapkan nilai-nilai kearifan lokal sesuai dengan kelokalan Bali agar kembali jati dirinya. Perguruan tinggi di Bali diajak kerja sama untuk menciptakan SDM Bali yang unggul ini. (Ketut Winata/balipost)
