Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyapu lantai di Pasar Badung, Denpasar, Selasa (29/7). Kunjungan kerja ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dan pedagang dalam Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Gernas Mapan). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso meninjau Pasar Badung pada Selasa (29/7). Namun bukan untuk mengecek ketersediaan pangan atau harga pangan melainkan untuk melihat fisik dan tata kelola pasar.

Saat kunjungan, Mendag tidak hanya memberi sambutan namun juga menyusuri los pedagang bumbu. Hingga akhirnya tiba di spot pembuangan sampah di dalam pasar.

Pria yang akrab disapa Busan ini terlihat mengambil sapu dan menyekop sampah pasar yang terkumpul di dalam gedung untuk dimasukkan ke dalam tempat pembuangan sampah.

Selanjutnya Menteri menyusuri bagian belakang Pasar Badung yang merupakan tempat pengelolaan sampah organik dan anorganik. Disana Menteri melihat cara pengkomposan sampah organik oleh pengelola pasar.

Menurut Budi saat ini era sudah berubah, lebih banyak berbasis online sehingga pasar rakyat juga harus bertransformasi ke online yaitu dengan pasar hibrid atau omni chanel. Hal ini menurutnya sudah banyak dilakukan di beberapa pasar di Jakarta

Baca juga:  Empat Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Ditangkap

Selain transformasi pasar, ia juga membawa gerakan membersihkan sampah nusantara (Gernas Mapan). Maka pasar harus dijaga kebersihannya, tidak bau dan pengelolaan sampahnya benar. “Makanya di sekolah pasar rakyat diajarkan mengelola sampah, agar terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.

Pasar yang kini mengalami perubahan tidak hanya menjual bahan pangan tapi juga ada cafe, dan disewakaan untuk perkantoran sehingga menjaga kebersihan suatu keharusan.

Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup Ade Palguna Ruteka mengatakan, pembangunan berkelanjutan menyangkut pembahasan serius pengelolaan sampah. Berdasarkan data sistem informasi pengelolaan sampah nasional (SIPSN) tahun 2024, Indonesia diproyeksikan menghasilkan timbulan sampah sebesar 57,9 juta ton. Sampah yang berasal dari pasar menyumbang 16,67 persen dari total timbulan sampah nasional.

Hal ini berarti pasar – pasar di Indonesia menghasilkan lebih dari 5,6 juta ton sampah per tahunnya namunn sebagian besar merupakan organik dan cepat membusuk sehingga jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan pencemaran penyakit dan menurunkan kualitas lingkungan dan kenyamaanan pengunjung.

Baca juga:  Selama 3 Minggu Terakhir, Setiap Sabtu Bali Diguncang Gempa di Atas Magnitudo 4

Berdasarkan data BPS terdapat lebih dari 17 ribu pastra tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah pedagang yang beraktivitas mencapai lebih dari 12 juta jiwa.

Sebagaian besar pasar mengalami kendala mengolah sampah , minimmya fasilitas dan menyebabkan rendahanya tingkat pemilahan, belum adanya sistem circular yang terintegrasi. Konndisi ini memicu tumpukan sampah organik yang memicu timbulya bau tidak sedap dan sumber penyakit dan mencemari saluran air sekitar pasar.

Kepala Pasar Badung AA. Ngurah Wijaya Kusuma mengatakan, volume sampah di pasar Badung mencapai 20 meter kubik per hari dengan porsi terbanyak adalah sampah organik.

Diakui di tingkat pedagang masih dalam tahap edukasi pemilahan antara sampah organik dan non organik. Namun tempat pemilahan sampah telah ada di selatan gedung pasar.

Baca juga:  Padamkan Kebakaran TPA Suwung, Dua Strategi Ini Dilakukan

Ke depan pihaknya akan memberikan sanksi bagi pedagang yang tidak memilah. Namun tahap awal, pedagang diminta menyiapkan tas yang dapat digunakan berkali-kali dan itupun telah dilakukan pedagang.

Pengelolaan sampah organik di Pasar Badung dibawa sebagian ke teba modern, namun sebagian dikomposting dengan tong- tong. Sedangkan sampah anorganik dipilah yang masih ada nilai ekonominya, sisanya dibuang ke TPA.

Meski setiap rabu TPA Suwung diutup diakui tak akan ada penumpukan sampah di pasar karena sampah di pasar sebagian terkelola.

Kabag Kebersihan Perumda Pasar Gusti Ade Estuasa mengatakan dari 14 pasar di Denpasar, total produksi sampahnya mencapai 70-80 kubik

Selain edukasi, pihaknya di bagian kebersihan pasar telah mengambil langkah -langkah awal siantaranya, menginstruksikan membuat teba modern di setiap pasar. Setiap unit pasar juga diharuskan membuat eco enzyme.(Citta Maya/balipost)

BAGIKAN