KWT Sari Amerta Giri diberikan pelatihan barista dan meracik kopi kekinian oleh BRI Region 17/Denpasar. (BP/Dok. BRI)

DENPASAR, BALIPOST.com – BRI Region 17/Denpasar memberikan bantuan program BRI Peduli berupa pelatihan barista dan meracik kopi kekinian kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Amerta Giri. Pelatihan ini membuktikan BRI, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantu usaha masyarakat dari  hulu hingga hilir.

Ketua KWT Sari Amerta Giri Ni Nyoman Budiani, Senin (28/7) mengapresiasi langkah yang dilakukan untuk membantu kelompok usaha karena KWT yang berdiri sejak 2009 tersebut telah banyak memberdayakan perempuan.

Kelompok yang berasal dari Dusun Asah Panji, Desa Wanagiri, Sukasada Bali ini awalnya bergerak di bidang pengolahan aneka pangan. Namun melalui potensi daerah dengan produk unggulan kopi arabika dan robusta,  KWT ini pun bergerak pada pangan berbahan kopi.

Baca juga:  "Nyungsang" Segera "Hantui" Masyarakat Bali

Hal ini disambut  BRI dengan memberikan pelatihan meracik kopi, karena melihat antusias kelompok dalam mengembangkan potensi wilayahnya. Tidak hanya skill meracik dan menanam pohon kopi, BRI juga memberikan bantuan alat pengolah kopi diantaranya grinder, mesin espresso, freezer dan cooling box.

Pelatihan dilakukan selama dua hari, yang mana pada hari pertama diisi dengan pelatihan pengolahan kopi di hilir berupa meracik kopi, latte art, membuat foam yang bagus. Pada hari kedua, KWT diberi pelatihan pengolahan di hulu yaitu cara menanam kopi yang baik agar menghasilkan kopi robusta dan arabika yang berkualitas.

“Karena kita beranggotakan ibu-ibu, bantuan BRI agar dapat bermanfaat, kita juga mengajak anak-anak muda dalam pelatihan latte art, namun kami berembug berupaya agar anak muda menyukai kopi dan perkebunan, karena anak-anak muda sekarang lebih suka ke pariwisata,” ujarnya.

Baca juga:  Permudah Transaksi Nasabah, BRI Terapkan Digitalisasi

“Kami menangkap peluang dengan membuat minuman kopi yang dapat dikemas dan bertahan lama dengan membuat wine kopi, juga memiliki produk olahan kopi lain seperti dodol kopi, dan bubuk kopi yang sudah di-roasting. Kami juga berencana berjualan kopi racikan sehingga alat seperti mesin espresso itu akan kami manfaatkan di daerah wisata, karena kami ada potensi wisata air terjun Banyumala. Di samping juga kami membuat kopi kemasan gula aren, kopi jelly, kopi susu, bisa dibawa pulang atau diminum dengan cup,” bebernya.

Berkat usaha dan kerja keras serta disambut oleh BRI, sebanyak 23 perempuan dari Dusun Asah Panji  ini memiliki sumber penghasilan tambahan untuk membantu ekonomi keluarga. Meski olahan kopi terbilang baru, namun KWT telah mampu mengelola minuman kopi untuk event internasional dengan membuat 200  botol kopi seharga Rp15.000

Baca juga:  Mobil Ambulan Angkut Jenasah Masuk Jurang

Regional CEO BRI Region 17/Denpasar, Hery Noercahya menyampaikan bahwa dukungan perbankan terhadap ekonomi kerakyatan termasuk memberdayakan perempuan mencakup pengelolaan dari hulu hingga hilir.

“Kami meyakini bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, membangun ketahanan keluarga, serta menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, pelatihan, dan dukungan terhadap kelompok perempuan, BRI terus menciptakan ekosistem yang mendorong kesetaraan gender dan kemandirian perempuan,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN