DENPASAR, BALIPOST.com – Koran Bali Post pada hari ini, Kamis (17/7) menerbitkan beragam berita yang terjadi di seputar Bali dan Indonesia.
Berikut 5 berita yang disajikan Koran Bali Post pada hari ini:
1. Beras Bulog Menghilang, Beras Premium Terus Naik
Denpasar (Bali Post)-
Di musim panen ternyata harga beras medium dan premium terus naik. Beras Bulog sejak sebulan ini menghilang di sejumlah pasar di Denpasar.
Seperti yang dikeluhkan para pedagang di Pasar Kreneng.
Mereka mengadu sejak sebulan tak ada kiriman beras Bulog. Sementara harga beras medium dan premium terus naik.
2. Bapanas Tuding Praktik Curang Penggilingan
Jakarta (Bali Post)-
Kepala Badan Pangan Nasional alias Bapanas, Arief Prasetyo Adi, blak-blakan soal praktik yang dilakukan di penggilingan hingga membuat harga beras khususnya beras tipe medium melonjak naik.
Dia mengungkapkan, praktik pembelian gabah yang ugal-ugalan oleh pihak penggilingan, menjadi salah satu biang kerok yang membuat mahalnya harga beras tersebut.
3. Trump Turunkan Tarif Indonesia Jadi 19 Persen, Imbalannya Nol Persen Impor AS ke RI
Washington (Bali Post)-
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif impor sebesar 19% untuk Indonesia, pada Selasa (15/7) waktu setempat.
Ini artinya RI tak jadi dikenakan tarif 32 persen.
Imbalannya, produk AS yang masuk Indonesia tak dikenakan tarif alias nol persen.
4. Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang Lumpuh, 15 Kapal Ditunda Beroperasi
Negara (Bali Post)-
Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang sempat lumpuh akibat tak beroperasinya sejumlah kapal penyeberangan.
Akibatnya terjadi antrean kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (16/7) pagi.
Selain truk dan kendaraan roda empat, sejumlah kendaraan roda dua juga nyaris tidak bisa bergerak di parkir areal pelabuhan sejak dini hari.
5. Pentingnya Menjaga Keluhuran Desa Adat dan Marwah MDA
Denpasar (Bali Post) –
Penilaian sejumlah pihak bahwa Majelis Desa Adat (MDA) bertindak seolah-olah atasan desa adat direspons oleh Bendesa Agung MDA Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.
Selama ini, MDA Bali tidak pernah mencampuri apalagi menekan desa adat.
Sementara tokoh masyarakat mengajak keluhuran desa adat dan marwah MDA agar dijaga. (*)
