Tarian Medang Kemulan dipentaskan di Pura Agung Kentel Gumi, Klungkung. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bukan hanya doa dan yadnya yang menyatu dalam karya agung, tetapi juga denyut budaya dari seluruh penjuru Nusantara.

Salah satunya hadir lewat tarian sakral “Medang Kemulan” –membawa pesan leluhur dari tanah Jawa hingga ke jantung Bali, Pura Agung Kentel Gumi, Klungkung.

1. Bagian dari Rangkaian Karya Agung Kentel Gumi

Tarian Medang Kemulan dipentaskan sebagai bagian dari Karya Agung Panyegjeg Jagad Panca Wali Krama yang digelar di Pura Agung Kentel Gumi, Desa Tusan, Banjarangkan, Klungkung. Upacara yang mencapai puncaknya pada Purnama Kelima, 16 November 2024, ini menjadi momentum spiritual yang sarat makna pelestarian adat dan harmoni antar wilayah.

Baca juga:  Diduga Depresi, Bule Jerman Diamankan

2. Persembahan dari Jawa Timur untuk Ida Betara di Bali

Medang Kemulan bukan sekadar tarian, melainkan ungkapan taksu budaya dan spiritualitas dari Gresik, Jawa Timur, yang dihadirkan khusus oleh rombongan umat dan pemangku dari Padepokan Medang Kemulan. Kehadiran mereka diterima sebagai bagian dari proses penyatuan energi spiritual lintas daerah, mempererat persaudaraan Bali-Jawa dalam konteks keagamaan.

3. Sakral dan Simbolis

Tarian ini membawakan narasi kelahiran energi kehidupan (kemulan) dari jagat kawitan, mengandung makna kesinambungan warisan leluhur dan penghormatan terhadap sumber awal ciptaan. Dengan iringan gamelan khas dan busana yang memadukan elemen tradisional Jawa dan sentuhan ritual Bali, tarian ini tampil dalam suasana yang khidmat, di tengah pelataran suci pura.

Baca juga:  Jadi Merchant BRI, Pelaku UMKM Bali Makin Efisien dan Aman Bertransaksi

4. Dipentaskan di Hadapan Ida Betara dan Umat

Pertunjukan Medang Kemulan digelar saat rangkaian karya memasuki tahap penyineban Ida Betara, dan disaksikan ribuan umat dari berbagai daerah. Aura magis menyelimuti pelataran pura, saat tarian ini menyatu dengan getaran kidung dan dupa yang membumbung ke langit. Semua terasa menyatu: jagat niskala, sekala, dan bhuwana alit manusia.

5. Mewujudkan “Bhineka” dalam Bhakti

Karya Agung Kentel Gumi memang dikenal luas sebagai salah satu bentuk karya penyucian jagat yang tidak hanya berskala lokal, tetapi menjadi panggilan spiritual Nusantara. Tarian Medang Kemulan menjadi bukti bahwa keragaman budaya daerah tetap bisa bersatu dalam satu tujuan: nyujur bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa. (Pande Paron/balipost)

Baca juga:  Di Bali, Jumlah Veteran Capai 3.274 Orang
BAGIKAN