
DENPASAR, BALIPOST.com – Program short course Shelnspire digelar di Lapas Perempuan IIA Kerobokan, Badung, Rabu (21/5).
Kegiatan ini merupakan program pemberdayaan dari XLSMART yang dinamakan Sisternet, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia.
Dalam program pelatihan yang digelar di Lapas Perempuan Kerobokan hadir Regional Group Head XLSMART East Region, Dodik Ariyanto, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA RI yang diwakili oleh Maftuh Muhtadi, SS., MPP selaku Fungsional Perencana Ahli Muda, Kementerian PPPA RI.
Asisten Deputi PUG Bidang Perekonomian, Infrastruktur, Pembangunan Wilayah dan Pemerintah Daerah Wilayah I, KemenPPPA RI, Eni Widiyanti melalui wakilnya mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Karena reintegrasi sosial bagi perempuan warga binaan merupakan tantangan besar, terutama dalam mengatasi stigma dan diskriminasi di masyarakat.
Sementara itu, Dodik Ariyanto, menegaskan komitmen perusahaan dalam memberdayakan perempuan melalui teknologi dan pelatihan keterampilan. “Kami percaya bahwa setiap perempuan, termasuk mereka yang berada dalam lingkungan Lapas, memiliki potensi besar untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik. Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan bekal keterampilan yang nyata, baik dalam kewirausahaan maupun digitalisasi, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan setelah bebas,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis.(22/5).
Rangkaian program SheInspire Sinergi Berdaya ini akan dilaksanakan di sembilan Lapas perempuan di berbagai kota lainnya, yaitu Yogyakarta, Tangerang, Medan, Bandung, Lampung, Lombok, hingga Makassar. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan hasil assessmen sesuai kebutuhan dan kesiapan fasilitas di masing-masing Lapas.
Khusus di Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan Bali, program yang digelar terdiri dari dua jenis pelatihan utama, yaitu soft skill dan hard skill, guna membekali peserta dengan keterampilan yang komprehensif.
Kelas hard skill pertama yaitu Baking Class Bolu Kukus bersama Ribka Tinta, owner Roti Memori Bali & Baking Class Ribka. Kelas praktik kedua yaitu kreasi tie dye dan peluang bisnisnya dari Hobi Jadi Cuan bersama Kala Luang. Sedangkan untuk topik soft skill cara mengelola keuangan rumah tangga dan memulai usaha mikro bersama Sherinne Budiman.
Melalui kombinasi kedua pelatihan ini, peserta diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kesiapan mental dan kemampuan manajerial untuk mendukung kemandirian ekonomi di masa depan.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Ni Luh Putu Andiyani mengaku bangga warga binaannya dapat mengikuti pelatihan Sisternet SheInspire. “Program ini bukan sekadar pelatihan keterampilan, tetapi juga ruang pembinaan dan pemberdayaan bagi warga binaan perempuan untuk menemukan kembali jati diri, semangat, dan potensi mereka,” sebutnya.
Program ini sendiri akan berlangsung hingga Juli 2025. Kelas akhir akan dilaksanakan di Lapas Perempuan IIB NTB.
Dimulai Oktober 2024, program yang diinisiasi oleh Sisternet bersama KemenPPPA telah menjangkau lebih dari 380 perempuan warga binaan di 9 Lapas, termasuk Tangerang I & II, Lampung, Malang, Bandung, Yogyakarta, Medan, Makassar, hingga Denpasar. (kmb/balipost)