Desa Adat Nyalian Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menggelar upacara mlaspas, masupati dan mapinton di Pura Kahyangan Melanting, pada Saniscara Kliwon Kuningan, bertepatan dengan hari raya Kuningan, Sabtu (3/5). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Nyalian Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menggelar upacara melaspas, masupati dan mapinton di Pura Kahyangan Melanting, pada Saniscara Kliwon Kuningan, bertepatan dengan hari raya Kuningan, Sabtu (3/5).

Upacara mlaspas berkaitan dengan selesainya proses perbaikan panyengker pura tersebut, yang dirangkai dengan prosesi masupati barong setelah selesai proses ngodakin.

Bendesa Adat Nyalian Cokorda Gede Brasika Putra, Kamis (8/5), mengatakan Pura Kahyangan Melanting ini, sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah desa setempat, sebagai Pura Kahyangan Swagina.

Prosesi mlaspas, masupati dan mapinton digelar dalam waktu sehari, kapuput Ida Pedanda Gede Oka Nuaba Wadani dari Gria Nuaba Nyalian.

Baca juga:  Tertabrak Motor di Banjarangkan, Seorang Pejalan Kaki Lansia Meninggal

Prosesi mlaspas, masupati dan mapinton di pura ini berlangsung lancar dan disambut antusias masyarakat setempat. Krama istri juga antusias ngaturang ayah Tari Rejang Kesari di Pura Kahyangan Melanting.

“Mlaspas ini, karena sekarang panyengkernya baru, kemudian sekaligus masupati barong, due Pura Kahyangan Melanting, setelah selesai proses ngodakin. Saat hari raya Kuningan itu, hanya proses mlaspas dan masupati, sedangkan pujawalinya pada Buda Cemeng Klawu,” terang Cokorda Gede Brasika Putra.

Baca juga:  PDIP Klungkung Memanas, Pengurus PAC Banjarangkan dan Ranting Mundur

Prosesi upacara ini, juga sempat dihadiri Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Klungkung Tjok Surya Putra. Termasuk juga Anggota DPR RI Nyoman Parta, Anggota DPRD Provinsi Bali Komisi IV Nyoman Suwirta dan Anggota DPRD Klungkung Wayan Regeg. Selain hadir memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan prosesi upacara, mereka juga ikut melaksanakan persembahyangan.

Cokorda Brasika menambahkan Pura Kahyangan Melanting Desa Adat Nyalian, merupakan linggih Ida Batari Dewi Swabawa atau Ida Batari Dewi Melanting. Sehingga umat setempat mengenal pura ini sebagai tempat suci untuk ‘nunas merta’, mohon rezeki yang melimpah dan keselamatan. Sehingga dia mengaku amat bersyukur dapat memastikan pura ini dibangun, dirawat dan dijaga bersama-sama demi kebaikan umat Hindu di Desa Umru.

Baca juga:  Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Perhatikan Pasang Surut Air Laut saat "Tangkil"

“Dengan sudah diperbaiki areal pura secara keseluruhan, baik panyengker, pelinggih-pelinggih, termasuk di utama mandala, madya mandala dan nista mandala, harapan kita selaku tokoh adat, agar meningkatkan kesadaran umat dalam melaksanakan peribadatan. Memohon keselamatan bersama, tentunya bagi Desa Nyalian,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

 

BAGIKAN