Beragam hidangan di RM Pagi Sore. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dimulai dari Palembang, H. Lismar dan H. Sabirin, perantau dari Bukittinggi, Sumbar, memutuskan untuk membuka rumah makan di Palembang pada 1973 dan berhasil membuka beberapa cabang di sana.

Hingga kini, lebih dari setengah abad, tepatnya 52 tahun berlalu, rumah makan yang menyajikan masakan Padang ini terus eksis. Bahkan di akhir tahun ini akan membuka cabangnya di Surabaya.

Baca juga:  Nasabah Pensiunan Bisa Beli Kendaraan dengan DP Nol Persen

Menurut Erwin, CEO Pagi Sore Hijau, kesuksesan Pagi Sore dibanding restoran lain karena senantiasa memegang cita rasa tradisi dan hidangannya adalah ungkapan cinta yang dituangkan dalam meracik setiap masakan.

Kesuksesan, lanjutnya, juga tak lepas dari pengelola yang sangat rukun satu sama lain, saling bantu dan berkompetisi positif untuk kepuasan pelanggan.

“Sampai saat ini meskipun Pagi Sore ada dua manajamen yang berbeda, satu Pagi Sore yang berlogo dasar merah dan yang kedua yang berlogo dasar hijau, tetap mempertahankan tradisi kerukunan anak anak dan cucu keluarga besar pendiri. Kerukunan itulah juga kunci Pagi Sore dimana pun buka selalu menunai keberhasilan yang mengesankan,” ungkap Erwin dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga:  Jelang Idulfitri, Perbankan Hadirkan Layanan Fleksibel

Erwin pun menuturkan pernah bekerja sama dengan pihak lain dalam pembukaan cabang baru dengan nama Kahyangan by Pagi Sore. Namun, kerja sama itu tidak berlanjut.

“Saat ini, kami fokus untuk pengembangan rumah makan kami sendiri. Seluruh masalah sudah kami serahkan kepada kuasa hukum kami,” ujarnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN