Pengunjung melihat salah satu karya perupa yang dipamerkan di Sudakara Artspace, Sudamala Resort, Sanur. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Delapan seniman lukis yang tergabung dalam komunitas Astarupa menggelar pameran dengan tema “Heart Voice” yang diartikan sebagai Suara Hati dari Kanvas. Kegiatan yang digelar di Sudikara Artspace,  Sudamala Resort ini berlangsung mulai Senin (6/5) hingga Rabu (31/8).

Menurut Ketua Astarupa, Ipphing Liem, keberadaan komunitas ini merupakan upaya untuk menjaga kebudayaan Bali, terutama saat dihantam pandemi COVID-19. Tema yang diambil dalam pameran kali ini memperlihatkan bahwa para perupa melukis dengan suara hati.

Diceritakan Ipphing, para pelukis ini bersepakat untuk menaikkan kesenian lukis Bali di tengah lesunya dunia senirupa. Diharapkan dengan upaya ini, senirupa bisa menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali. “Kita berkumpul dan merasa cocok sehingga membentuk Astarupa,” paparnya.

Baca juga:  Seribuan Ibu Hamil di Denpasar Disasar Vaksinasi COVID-19

Astarupa ini diakui merupakan kumpulan dari para seniman senior dengan usia tertua 78 tahun, yakni dirinya. Dalam pameran kali ini ditampilkan 20 karya milik 8 perupa. Para perupa ini adalah Agnes Yulinawati, Ida Bagus Alit, I Gede Putra Udiyana, I Ketut Darsana, Irawan Boma, Ipphing Liem, Mira Boma, dan Eiji Sawada.

Pembukaan pameran juga diisi pementasan seni musik, tari, dan pembacaan puisi.

Direktur Sudamala Resort, Putu Suasta mengatakan kebudayaan memang menjadi salah satu kekuatan Bali, salah satunya di Sanur. “Sanur merupakan hub dari kebudayaan yang pertama di Bali sehingga perlu dijaga keberlangsungannya,” sebutnya.

Baca juga:  Polresta Denpasar Gelar Deklarasi Damai, Ini Diantisipasi saat Pemilu

Sehingga, pihaknya berupaya menjaga kebudayaan Bali lewat wadah yang ada di resort berlokasi di Sanur itu. Ia berharap dengan keberadaan ruang seni bagi para seniman ini, kreasi dan interaksi bisa terjadi sehingga karya bisa terus dihasilkan. “Karena interaksi merupakan kunci bagi para seniman untuk terus berkarya,” ujar Suasta.

Penasehat Astarupa sekaligus Pengelingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana mengapresiasi Sudamala Resort yang memperhatikan seniman. Ia pun menilai dengan keberadaan para seniman ini bisa menjaga kebudayaan Bali. “Saya kagum dengan karya-karya para perupa. Dengan tema, Heart Voice (suara hati), semoga kesenian lukis Bali bisa berkembang,” harapnya.

Baca juga:  Dampak Gelombang Pasang, Jalan Setapak dan Tempat Pemelastian Rusak

Sementara itu, Direktur Komersial Sudamala Resort, I Wayan Suwastana, mengatakan Sudakara Art Space ini merupakan upaya berkesinambungan dalam membantu seniman lokal untuk memamerkan karya. “Di saat yang sama kami ingin mengembangkan bisnis dan berkontribusi terhadap pariwisata nasional,” jelasnya.

Dikatakan Suwastana kegiatan pameran dengan merangkul seniman lokal ini sudah beberapa kali dilakukan. Seniman diberikan ekspose terkait karya mereka dan ke depannya diharapkan ada pembelian karya yang akan memberikan nafkah bagi seniman. “Ini juga merupakan program dari Sobat Hijau untuk memberikan dampak sosial bagi lingkungan sekitar,” urai Suwastana. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN