Prosesi Pediksan dr. Ida Bagus Putera bersama istrinya, Ir Anak Agung Ayu Angendari di Griya Karang Tampakgangsul, Denpasar, Minggu (3/3). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rangkaian prosesi pediksan dr. Ida Bagus Putera bersama istrinya, Ir Anak Agung Ayu Angendari digelar di Griya Karang Tampakgangsul, Denpasar. Pada Minggu (3/3), diksa pariksa dilakukan tim dari Yayasan Dharma Pedesa Kota Denpasar, yang diketuai Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa.

Pada prosesi tersebut hadir pula Guru Nabe, Ida Pedanda Istri Oka Keniten dari Griya Dawan Klungkung. Juga Guru Saksi, Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul Denpasar, semeton puri, semeton griya, dan undangan lainnya.

Dalam acara tersebut, tim pediksan menanyakan kesiapan dan alasan calon diksa untuk menjadi sulinggih. Di samping itu juga disampaikan wejangan-wejangan terkait sesana menjadi seorang sulinggih.

Baca juga:  Ari Dwipayana Sampaikan Perjalanan Panjang Intelektual Bali Perjuangkan Eksistensi Hindu

Setelah dinyatakan lulus, tim menyerahkan surat keputusan diksa dari Yayasan Dharma Pedesa Kota Denpasar kepada pasangan itu.

Prawartaka Karya Padiksan, Ir Ida Bagus Rai menerangkan bahwa pada prosesi ini dilakukan pemeriksaan administrasi calon diksa, dukungan dari keluarga inti, dan saudara-saudara lainnya. Hal itu dikarenakan akan banyak ada pantangan setelah seseorang menjadi sulinggih.

Untuk itulah keluarga wajib memberikan dukungannya. “Kami dari keluarga besar sudah barang tentu kalau beliau menjadi seorang sulinggih, kami akan mensuport kegiatan-kegiatan beliau sehari-hari,” terang IB Rai.

Baca juga:  Antisipasi Dampak Gangguan Satelit Telkom-1, BNI Operasikan Mobil BLG

Dijelaskan, setelah proses padiksa ini, nantinya pada 24 Maret 2024 akan dilanjutkan dengan prosesi ngekes. Ritual dimulai dari 23 Maret sore harinya, dan pada 24 Maret paginya dilakukan ritual pediksa oleh Guru Nabe, Ida Pedanda Istri Oka Keniten dari Griya Dawan, Klungkung.

Dibantu Guru Watra, Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Tegal, dan Guru Saksi, Ida Pedanda Gede Made Karang dari Girya Karang Tampakgangsul, Denpasar. Lebih lanjut disampaikan secara singkat bahwa Dr Ida Bagus Putera melaksanakan pediksan pada usia 67 tahun.

Sebelumnya, IB Putera berprofesi sebagai seorang dokter yang sempat bertugas di Rumah Sakit Klungkung, dan kemudian pindah tugas ke Rumah Sakit Wangaya. “Sekarang beliau melanjutkan pengabdiannya di bidang spiritual untuk melayani umat menjadi seorang sulinggih,” papar IB Rai.

Baca juga:  Melanggar, Tim Gabungan Tertibkan APK

Sementara itu, usai prosesi diksa pariksa, dr. IB Putera menerangkan latar belakang dirinya mediksa adalah mengikuti petunjuk atau petuah dari leluhurnya, Dang Hyang Dwijendra. “Titiyang mediksa puniki pastika antuk ngiringang piteket Bhatara Lelangit titiyang, Dang Hyang Dwijendra. Mangda sami pretisentana Ida ngemargiang kewikan,” tutur IB Putera didampingi istri dan anak-anaknya. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN