CEO & President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Afifa (kedua dari kanan), bersama President Director PT Bank HSBC Indonesia, Francois de Maricourt (kedua dari kiri), didampingi oleh Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Manejemen Aset Indonesia, Katarina Setiawan (kanan), dan Director of Wealth & Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia, Lanny Hendra (kiri) menyiram tanaman sebagai tanda diluncurkannya reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2 di Jakarta, Selasa (16/1). (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam upaya memitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global, reksa dana yang menggunakan parameter Environmental, Social and Governance (ESG) makin diminati. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) misalnya, pada Selasa (16/1), mengumumkan peluncuran reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (“MAGET”) Kelas A2 untuk nasabah PT Bank HSBC Indonesia (“HSBC Indonesia”).

Reksa dana saham offshore (luar negeri) yang baru diluncurkan ini berdenominasi dolar AS, dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan menggunakan parameter Environmental, Social and Governance (“ESG”). Keunikan reksa dana MAGET diantara produk reksa dana offshore syariah dan ESG lainnya ada pada fokus utama investasinya, yaitu transisi global, didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi.

Baca juga:  Dugaan Kecurangan Dalam Proses Verfak Parpol, Pemerintah Diminta Panggil KPU

Direktur Wealth dan Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, mengatakan pihaknya sebagai Wealth Manager Terbaik di Indonesia selama enam tahun berturut-turut berupaya untuk terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan wealth management yang komprehensif dan beragam. Oleh karena itu, ia mengaku antusias dapat menjadi mitra distribusi pertama reksa dana MAGET Kelas A2 .

Sementara itu, Afifa, CEO & President Director MAMI menjelaskan saat ini warga dunia tengah berupaya keras untuk mengembalikan bumi menjadi bersih, sehat, dan layak huni bagi generasi mendatang. Untuk mencapai tujuan ini, ada empat tema yang sangat krusial dan harus segera dilakukan, yaitu pemanfaatan energi baru terbarukan, penggunaan material-material baru yang ramah lingkungan, ketersediaan dan kesinambungan sumber daya yang dibutuhkan manusia, serta tercapainya efisiensi dalam berbagai aspek aktivitas manusia.

Baca juga:  Penggunaan Tali Masker Dinilai Tak Tepat, Ini Alasannya

“Keberhasilan implementasi dari keempat tema tersebut membutuhkan dukungan dan investasi yang sangat besar, baik dari pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, institusi nirlaba, maupun individu,” sebut Afifa dikutip dari keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut Afifa mengatakan, reksa dana MAGET berinvestasi pada beragam perusahaan global di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat untuk mengurangi dampak lingkungan, khususnya dengan mengurangi jejak karbon perusahaannya. Perusahaan-perusahaan tersebut juga berkomitmen untuk membantu pihak lain, baik pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, rumah tangga, dan individu agar mereka juga bisa ikut berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. (kmb/balipost)

Baca juga:  Ribuan Dosis Vaksin COVID-19 di Sumsel Terbuang
BAGIKAN