Erina Pribadi. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bertambahnya pekerja kreatif digital seperti youtuber, vlogger, konten creator, musisi, dan lainnya membuat kebutuhan audio berkualitas tinggi makin diminati. Kondisi ini pun diakui pengusaha ritel khusus produk elektronik, Erina Pribadi, Jumat (24/11).

Ia mengatakan potensi pasar untuk live streamer, gamer, podcaster, musisi dan pencinta musik di Indonesia semakin besar. Sehingga kebutuhannya pun semakin meningkat dari sisi jumlah maupun kualitas. “Kualitas audio dan mic sangat dibutuhkan oleh para pekerja kreatif digital untuk menghasilkan karya yang digemari viewer,” ucap perempuan yang menjabat sebagai Business Development and Marketing Swara Bangun Solusi.

Baca juga:  Video Viral Mesum Berbusana Adat Bali Diselidiki

Microphones (mic) yang dulunya hanya tersedia mic kabel, kini telah berkembang menjadi mic wireless (tanpa kabel). Bahkan kini mic yang dibutuhkan bukan sekedar mic melainkan mic dengan kualitas audio yang tinggi.

Seperti dynamic vocal microphone yang menghasilkan suara luar biasa, mikrofon yang sensitive terhadap suara, tanpa suara desis (hiss) dan juga noise yang biasa ditimbulkan oleh banyak interface audio saat preamp ditingkatkan hingga level yang dibutuhkan untuk memberikan gain yang cukup, menghilangkan dengungan yang berasal dari monitor computer dan perangkat audio lainnya.

Baca juga:  Mentan Puji Komitmen Gubernur Koster Majukan Pertanian

Microphone dengan kualitas baik ini, katanya, semakin dibutuhkan para vokalis dan podcaster yang jumlahnya semakin tumbuh beberapa tahun belakangan. Selain mikrofon, kebutuhan pekerja kreatif digital, seperti audio interface, single channel yang dapat mengubah mikrofon XLR kondensor dan dynamic menjadi mikrofon USB juga diminati.

Associate Vice President of Global Marketing & Product Management Shure, Eduardo Valdes mengatakan, penjualan mikrofon khususnya cukup tinggi. Bahkan ia menguasai penjualan lebih dari 60 persen untuk mikrofon middle high. Pasar di Bali dinilainya sangat potensial apalagi setelah pandemi terjadi peningkatan penjualan mikrofon. Namun, pasar di Bali menurutnya lebih banyak audio kategori pro karena berkembangnya musik di wilayah ini. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Gubernur Koster Ajak Unud Makin Berperan dalam Pembangunan Bali
BAGIKAN