Krisva Agnieszca (kiri) memberikan keterangan terkait penjualan smartphone di tahun ini yang mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penjualan smartphone tahun ini tak cukup menggembirakan. Pasalnya, pascapandemi, kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya sehingga berdampak terhadap daya beli masyarakat.

Meski demikian industri smartphone berupaya melakukan inovasi, terutama menyasar kebutuhan anak muda. Hal ini pun diakui pelaku industri, Krisva Agnieszca, Jumat (20/10).

Perempuan yang merupakan PR Lead Realme Indonesia ini mengatakan terjadi penurunan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, secara triwulan, pertumbuhan penjualan smartphone mulai menggeliat, terutama pada triwulan II ke III di tahun ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Perluas Cakupan PPKM Jadi Wilayah Satu Jalur Kawasan Wisata

“Dibandingkan tahun lalu, tahun ini memang sulit dan itu dialami semua pemain smartphone karena industri smartphone tahun 2023 mengalami penurunan,” ungkapnya.

Untuk produk terlaris, generasi muda disebutnya menyasar produk entry level (spesifikasi standard) yang harganya di kisaran sejutaan rupiah. Di Realme, misalnya, penjualan C Series yang masuk kategori entry level mencapai persentase 60 -70%.

Menyiasati kecenderungan anak muda yang lebih memilih smartphone dengan harga sejutaan itu, pihaknya berinovasi lewat tawaran charging lebih cepat dan storage yang lebih besar, namun harganya tetap di kisaran Rp 1 jutaan.

Baca juga:  Antisipasi Erupsi Gunung Agung, 10 Bandara Siap Terima Pengalihan Penerbangan

Tak cuma itu, berbagai inovasi juga dilakukan dengan menyasar market anak muda. Salah satunya fitur kamera yang mumpuni, seperti yang disematkan dalam Realme 11 series.

Menurutnya, kamera menjadi salah satu fitur yang dipertimbangkan anak muda dalam membeli smartphone. Dengan fitur kamera hingga 200 MP serta 4 kali super zoom, ia menilai produk keluaran terbaru ini sangat sesuai untuk penggemar fotografi.

Terkait penjualan produk smartphone di Bali, ia mengungkapkan posisinya masuk lima besar secara nasional. Kondisi ini stagnan jika dibandingkan tahun lalu.

Baca juga:  Tingkatkan Pengalaman Konsumen, Cellular World Gandeng Samsung Hadirkan SES

Penjualan Bali, dinilainya, tetap konsisten dengan pembeli paling banyak adalah anak muda. Untuk penjualan smartphone tahun ini, mencapai 20 juta unit. “Selama pandemi pun 2-3 tahun lalu tetap sama. Jadi bisa dibilang, Bali itu konsisten sama penjualannya sendiri,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN