Petugas berupaya memadamkan kebakaran di TPA Suwung, Denpasar pada Jumat (13/10). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, Jumat (13/10), mengatakan memasuki hari kedua kebakaran sampah di TPA Suwung, ada 2 strategi operasi yang digunakan untuk memadamkan. Yaitu, operasi darat dan udara.

Operasi darat dengan mengerahkan 17 unit armada damkar. Rinciannya, 5 dari Badung, 7 dari Denpasar, 3 dari Tabanan, 2 dari Gianyar. Operasi darat juga didukung oleh water cannon dari Polda Bali.

Sementara itu, operasi udara dilakukan dengan mengerahkan 1 unit helikopter dukungan BNPB untuk melaksanakan water bombing. Helikopter ini tiba di Bali 14.30 WITA, dan mulai beroperasi pukul 15.30 WITA.

Dikatakan, sekali mengudara, helikopter ini memuat lebih kurang 1.000 liter air. Sehingga, efektif beraksi sampai dengan pukul 17.30 Wita.

Baca juga:  Tambahan Balik ke Dua Digit, Ini 3 Daerah Terbanyak Sumbang Kasus COVID-19 Baru

Rentin menegaskan, tidak ada kendala signifikan dalam operasi pemadaman api. Hal ini dikarenakan kolaborasi, sinergisi dan kerja sama yang solid dan luar biasa dari semua komponen yang tergabung dalam tim gabungan. Apalagi, mendapat dukungan dari TNI/Polri.

Hingga siang hari, sebaran kebakaran sampah di TPA Suwung mencapai lebih dari 15 hektar dari luas total 32 hektar. Pemetaannya, titik api pertama berada di sebelah barat.

Namun, menjelang sore telah mengarah ke arah timur.

Kebakaran yang sudah terjadi selama 2 hari ini, menyebabkan sejumlah keluarga mengungsi. Warga yang mencari rezeki dengan menjadi pemulung di TPA dengan jumlah 13 jiwa mulai mengungsi ke Kelurahan Serangan.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Kembali Naik di Atas 300!

Lurah Serangan, Wayan Karma, mengatakan pihaknya menerima warga yang minta izin untuk tinggal sementara di Serangan. Sebab, asap kebakaran mulai menggangu pernapasan mereka.

Untuk sementara pihaknya mrnyiapkan dua lokasi yang bisa dimanfaatkan warga, yakni SDN 2 dan Kantor Lurah.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar, Jaya Negara meminta bila memungkinkan ada tempat kos yang bisa digunakan.

Jaya Negara mengatakan pemadaman titik api juga turut dilaksanakan dengan penyemprotan 24 jam, pemotongan jalur api, pembuatan lubang air di lokasi tumpukan sampah, hingga suntik inject air untuk menyasar gundukan sampah paling bawah.

Baca juga:  Pacific Bahari Bali, Dive and Water Sport

Sembari terus menggenjot proses pemadaman api, Jaya Negara juga mengintruksikan seluruh jajaran untuk bersinergi mendukung penanganan dampak kebakaran ini. Hal ini mulai dari penyediaan posko kesehatan, pembagian masker, hingga pengaturan lalu lintas.

“Kita sudah koordinasi juga dengan lurah di tiga wilayah, yakni Pedungan, Sesetan dan Serangan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, jika ada keluhan gangguan ISPA akibat asap kebakaran agar segera melapor ke Puskesmas untuk segera mendapatkan penanganan,” kata Jaya Negara. (Ketut Winatha/Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN