Gabriel Laufer menjadi pembicara dalam widyatula yang digelar Jumat (7/7). (BP/wulan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang warga negara Belgia, Gabriel Laufer dihadirkan dalam Widyatula (Sarasehan) bertajuk Citta Samudra Nada (Bahari sebagai Sumber Penciptaan Seni Karawitan), Jumat (7/7) di di Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar. Dalam kesempatan itu, Laufer yang menjadi narasumber bersama I Wayan Sudirana, mengungkapkan pengalamannya mempelajari seni karawitan Bali.

Ia mengaku tertarik belajar tradisi Bali dan sudah puluhan tahun menekuni seni bersama temannya yang asal Bali, Made Wardana. Bahkan, kedua sahabat ini membuat pementasan bertajuk Panji Semirang.

Baca juga:  Gara-gara Bawa Ini, Oknum Mahasiswa FH Ditangkap

Pementasan ini disebutnya akan dihadirkan pada Rabu (12/7) pukul 19.00 WITA. Pementasan by Duo MADE (Gabriel Laufer, I Made Wardana), Sanggar Qakdanjur,
Banjar Pegok, Desa Sesetan ini dipentaskan di Gedung Ksirarnawa, Denpasar.

Pria yang pindah ke Jakarta sekitar 10 tahun lalu itu, kini mengajar musik. Ia pun mengaku mengapresiasi seni musik Bali karena merupakan warisan turun temurun dan harus dilestarikan. “Di Bali budaya itu penting sekali, pasti,” ucap pria asal Belgia itu. (Wulan/balipost)

Baca juga:  Keputusan Bersama Gubernur dan MDA Bali, Dibentuk Satgas COVID-19 Berbasis Adat
BAGIKAN