Tim gabungan mengevakuasi jasad pelajar yang tenggelam di Tukad Balian, Desa Lalang Linggah, Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pelajar, I Putu Pasek Wira Suputra (14) yang dinyatakan tenggelam di Tukad Balian, Desa Lalang Linggah, Minggu (16/4) sore akhirnya ditemukan pada Senin (17/4) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar 20 meter dari lokasi pertama tenggelam dengan kedalaman sekitar 5 meter.

Menurut Kasi Operasi Basarnas Bali, Wayan Suwena yang ditemui di lokasi, tim gabungan menemukan korban di dasar sungai dengan bantuan Aqua Eye, alat pendeteksi di air yang dimiliki Basarnas. Setelah posisinya dipastikan lewat Aqua Eye, pihaknya pun melakukan pencarian dan mengevakuasi jasad korban.

Baca juga:  Mensos Khofifah Pastikan Anak-anak Pengungsi Tetap Bersekolah

Ia mengatakan pencarian hari kedua itu dimulai pukul 07.00 WITA. Sedangkan jasad berhasil dievakuasi pada pukul 11.48 WITA. “Kami menurunkan 3 diver dan pada pukul 11.48 WITA korban ditemukan di dasar air. Tiga diver kemudian mengevakuasi dan membawa ke atas,” jelasnya.

Sementara itu,  I Made Sujana (47) yang merupakan ayah korban mengaku sangat berterima kasih atas bantuan tim gabungan menemukan jasad anaknya. Ia pun mengikhlaskan kepergian sang anak yang baru duduk di bangku SMP ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu penemuan jenazah anak saya,” katanya.

Baca juga:  Pandemi COVID-19, Desa Adat Bongan Tetap Lakukan Mesuryak dengan Cara Ini

Ia juga meminta agar lokasi anaknya tenggelam ini bisa dipasangi papan peringatan sehingga tidak ada yang berenang di lokasi tersebut karena dapat membahayakan nyawa. Sehingga peristiwa yang terjadi pada anaknya tidak menimpa warga lainnya.

Sebelumnya, pada Minggu, korban dan keluarganya sekira pukul 14.00 WITA datang ke Tukad Balian untuk melukat (pembersihan diri dengan cara mandi di muara sungai atau pantai). Korban tadinya sudah selesai melukat dan duduk di pinggir sungai sambil memperhatikan anggota keluarganya yang masih berada di dalam sungai.

Baca juga:  Karena Ini, Kuota Kredit UKM untuk Pertanian Sulit Diakses Subak Abian

Tiba-tiba sekira pukul 15.30 WITA, gelombang air laut mencapai sungai dengan ketinggian sekira 30 cm. Anggota keluarga yang masih ada di sungai terseret.

Melihat hal tersebut korban melompat ke sungai bermaksud menolong Putri Sintya Dewi yang merupakan ibu kandungnya. Namun tiba-tiba korban tenggelam seperti tersedot pusaran air dan langsung menghilang.

Peristiwa hilangnya korban ini dilaporkan I Made Sujana yang merupakan ayah kandungnya. Tim gabungan, keluarga, dan warga melakukan penyisiran serta pencarian ke tengah sungai. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN