Kapolres Klungkung saat memimpin "Jumat Mesadu" di Desa Bungbungan. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menjelang hari raya Nyepi Tahun Çaka 1945, Desa Adat Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, memastikan bakal kembali melasti ke Segara Klotok. Prosesi ini sempat tidak digelar sejak terjadi pandemi Covid-19, karena sesuai arahan pemerintah daerah saat itu, agar prosesi melasti atau makiis digelar ngubeng (di areal desa adat). Prosesi ini rencananya akan digelar bersama dua desa adat lain ke Segara Klotok pada 20 Maret nanti.

Bendesa Adat Bumbungan, Ida Bagus Ngurah Supernata, saat dihubungi, Rabu (15/3) mengatakan makiis agar digelar bersama antara Desa Adat Bungbungan, Desa Adat Penarukan dan Desa Adat Jungut, yang berada dalam satu wilayah Desa Dinas Bungbungan. Prosesi ini sebagai bagian dari upaya ngemit amerta dari Segara Klotok, menjelang hari raya Nyepi. Agar prosesi ini berjalan lancar, pihaknya juga menegaskan sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

Baca juga:  Lestarikan Seni Budaya lewat Dukungan Pentas Gambuh Buddha Kecapi

Setelah makiis, Supernata menegaskan prosesinya selanjutnya dipusatkan di Pura Bale Agung. Pralingga Ida Bhatara nyejer selama satu hari di Bale Agung. Keesokan harinya atau sehari sebelum Nyepi, pihak desa adat kemudian ngaturang pacaruan, sebelum dilanjutkan dengan prosesi maprani oleh Krama Desa Adat Bungbungan di Pura Bale Agung. “Prosesi maprani, dimaksudkan untuk memohon segala anugrah dari Ida Bhatara, yang sebelumnya diperoleh dari Segara Klotok. Ini sudah menjadi tradisi yang digelar setiap tahun menjelang Nyepi,” katanya.

Baca juga:  Dua Pengguna Sabu Diamankan Saat Transaksi

Setelah maprani ini, prosesi ini kemudian masineb, dan pralingga Ida Bhatara masing-masing kembali ke setiap parhyangan, baik itu ke Pura Dalem, Pura Puseh dan Pura Bale Agung. Dia berharap seluruh prosesi ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga umat Hindu di Desa Adat Bungbungan selanjutnya dapat melaksanakan hari raya Nyepi dengan damai, sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dari Provinsi Bali, agar desa adat selalu proaktif mewujudkan situasi aman dan damai dalam menyambut hari-hari besar keagamaan.

Selain prosesi secara niskala, Desa Adat Bungbungan juga mempersiapkan diri secara sekala. Terutama dalam mengantisipasi keamanan dan ketertiban. Koordinasi lintas lembaga dilakukan bersama jajaran kepolisian dan TNI, terutama Bhabinkamtibmas dan Babinsa hingga Bakamda (Badan Keamanan Desa) dalam melakukan pengamanan di lingkungan desa adat.

Baca juga:  Karya Panca Wali Krama lan Pengusabaan Ida Batara Turun Kabeh di Pura Kehen

Dalam agenda “Jumat Mesadu” yang digelar Kapolres Klungkung belum lama ini di Desa Bungbungan, antisipasi keamanan juga menjadi penekanan bersama. Terutama, mengantisipasi adanya prilaku masyarakat yang dapat mengganggu sebelum Nyepi, khususnya gangguan akibat pengaruh miras. Dia bersyukur sejauh ini setiap menjelang Nyepi, tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban karena pengaruh miras. Namun demikian hal ini tetap harus diantisipasi.

“Kita punya komitmen bersama-sama dalam mewujudkan hari raya Nyepi yang aman dan damai. Maka, sinergi dan kerja sama tentu penting dilakukan, untuk mengantisipasi segala bentuk gangguan,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN